ZONA SURABAYA RAYA - Menteri BUMN Erick Thohir agaknya tergiur dengan posisi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Lantaran itu, Erick Thohir mengaku akan mempertimbangkan rekomendasi dari beberapa pihak yang memintanya maju dalam bursa pencalonan Ketum PSSI.
Tetapi, Erick Thohir menambahkan, dirinya akan benar-benar maju dalam bursa Ketum PSSI dengan catatan banyak dukungan dari pemilih atau voters.
"Kalau (dukungan) voters kami akan perhitungkan. Jangan juga saya melakukan sesuatu tapi tidak dapat dukungan buat apa?" kata Erick dikutip dari Antara, Sabtu, 4 Desember 2022.
Baca Juga: Liga 1 Bergulir Lagi atau Tidak? Hari Ini Penentuannya, Menpora dan PSSI Beri Sinyal Begini
"Kalau kita mau tapi tidak didukung buat apa? Ya sama saja mimpi di siang bolong,” sambungnya.
“Kalau didukung, kita pikirkan. Tapi harus dengan kebersamaan, jangan saling menyalahkan antarsuporter, klub, PSSI, ini mesti jadi kesatuan,” tambahnya lagi.
Baca Juga: Era Liga Baru Dimulai, Persebaya: Tidak Lagi Dipaksakan PSSI
Erick Thohir pun setuju jagad sepak bola tanah air harus melakukan perubahan total demi mendongkrak prestasi timnas, perbaikan liga, dan suporter.
“Ini transformasi total. Saya sudah bilang harus bongkar total. Bongkar total bukan berarti saya menyalahkan siapapun," tegas Erick Thohir.
"Semua Ketua PSSI pasti ada bagusnya tinggal mau tidak menyatukan barisan untuk mempunyai mimpi yang lebih besar.
"Timnas lebih baik, liga yang lebih baik, tidak terjadi tawuran suporter, fasilitas olahraga yang lebih baik dan Piala Dunia 2040,” sambungnya.
Sebelumnya, nama Erick Thohir mengapung dalam bursa calon Ketum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan.
Terlebih, Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) pada November bahkan merilis hasil survei yang menemukan mayoritas responden menginginkan agar Erick Thohir menjadi ketua umum PSSI.
Baca Juga: RUPS Luar Biasa PT LIB Digelar Hari Ini, Persebaya Surabaya: Hapus Golden Share Saham PSSI!
Berdasarkan survei yang dilakukan kepada 1.220 responden itu, Erick memimpin perolehan angka dengan 24,1 persen. ***