Menpora Jadikan Unesa Pusat Latihan Bibit Atlit Elit Nasional

17 Maret 2022, 10:45 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali mengatakan Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) akan menjadi pusat latihan bibit atlit nasional. Rabu, 16 Maret 2022 /Zona Surabaya Raya /Humas Unesa

ZONA SURABAYA RAYA - Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) akan menjadi pusat latihan bibit atlit nasional. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali saat meninjau Unesa Lidah Kulon Rabu, 15 Maret 2022.

Menpora Zainuddin Amali mengatakan, pada program tersebut akan menjaring sekitar 250 ribu atlet muda di seluruh Indonesia. Namun penjaringan tidak dilakukan serentak, melainkan bertahap.

Sebelum tergabung, tentunya akan dilakukan seleksi ketat hingga menemukan bibit-bibit atlet elit. Nantinya, atlet eli tersebut bakal dipersiapkan pada ajang Olimpiade maupun Paralimpiade.

"250 ribu itu tidak sekali rekrut, itu bisa beberapa tahap. Yang saya gambarkan itu basis talenta yang kita butuhkan untuk menghasilkan atlet elit nasional.  250 ribu orang ini akan terseleksi, dia naik menjadi 37.500, kemudian terseleksi lagi menjadi 750 orang, sisanya atlet elit nasional diperkirakan berada di usia 20an, tingkat mahasiswa itu tinggal 150," kata Zainudin di Laboratorium Sport Science Fitness Center (SSFC) Unesa.

Baca Juga: Ramalan Shio Hoki Kamis 17 Maret 2022, Keberuntungan Shio Naga, Shio Macan, Shio Kuda, Shio Anjing, Shio Babi

Rekrutmen calon atlet elit, pihaknya mencari siswa kelas 1 SMP. "Mungkin, rekrut awal sekitar 80-100 orang, itu yang akan kita cari. Tapi semuanya SMP kelas 1. Nanti semua akan di asramakan," ujarnya Zainuddin.

Kemudian, lanjut Zainuddin, perguruan tinggi dipilih sebagai tempat untuk mendidik para atlet karena sudah memiliki fasilitas. Meperti laboratorium sport science.

"Karena untuk prestasi tidak mungkin lagi kita meninggalkan sport science, menjadi pendamping utama, perguruan tinggi punya," katanya.

Selain itu, perguruan tinggi memiliki tenaga untuk melatih para atlet itu. Para calon atlet tentunya ada yang menjaga.

Baca Juga: Fortuner yang Dikendarai Warga Negara China Tabrak Truk di Tol Gempol, Korban Dilarikan ke RS

"Anak-anak ini anak kelas 1 SMP, tidak mungkin dia tidak ada pembimbingnya, pembinanya, karena mereka ini tinggal (di asrama), akomodasi, nutrisi, psikis, diperhatikan perkembangannya dari hari ke hari, pelajarannya juga disesuaikan. Karena dia atlet, kita persiapkan untuk atlet. Jadi sangat berbeda dengan anak-anak sekolah yang reguler," jelasnya.

Perguruan tinggi yang ditetapkan sebagai sentra, pastinya sudah ada sekolahnya. Di Unesa sendiri ada Lab School SD, SMP, dan SMA. Para bibit atlet juga sudah terbiasa dengan suasana yang berbeda.

"Kita sudah biasakan dia untuk menuju satu lingkungan yang berbeda, sehingga dia fokus disitu. Kalau disini suasananya berbeda, lepas dari orang tua. Mereka akan menjadi anak negara, semua sudah diurus negara. Tetapi, tugas dia konsentrasi untuk menjadi atlet, tidak boleh berpikir yang lain-lain," urainya.

Zainudin mengatakan, selain perguruan tinggi juga akan bekerja sama dengan seluruh stake holder lain. Seperti pemprov hingga KONI.

Baca Juga: Hasil Liga Champions: Singkirkan Lille, Chelsea Melaju ke Perempat Final

"Unesa satu langkah di depan. Pasti, semua sudah disiapkan. Tapi kita menstandarisasi, kalau ada yang kurang itu menjadi kewajiban kami," katanya.

Untuk mendukung hal tersebut, Unesa telah menyiapkan fasilitas mulai dari tempat asrama, laboratorium di berbagai cabang olahraga, hingga Lab School bagi para atlet.***

Editor: Budi W

Sumber: Humas Unesa

Tags

Terkini

Terpopuler