Network
"Di era disrupsi bisnis ketenagalistrikan ini, arah perubahan bisnis menjadi pilihan yang tak terelakkan dan juga menjadi tantangan besar bagi PLN Nusantara Power" ujarnya.
"Dalam perubahan tersebut harus didasari oleh manajemen resiko yang terukur dan apik agar perusahaan tetap berada di jalur tracknya. PLN NP telah menerapkan kebijakan manajemen risiko terintegrasi sejak tahun 2020 dan telah siap menghadapi perubahan tersebut." terang Ruly.
Untuk mendukung penerapan manajemen risiko dalam inisiatif pengembangan bisnis, PLN Nusantara Power menetapkan Peraturan Direksi tentang Penerapan GRC dan Risk Appetite Statement (RAS). Kebijakan GRC memuat ketentuan-ketentuan dalam proses pengambilan keputusan.
Baca Juga: Terungkap! Jinni NMIXX Dipecat karena Ketahuan Bermalam di Hotel dengan Seorang Idol Kpop
PLN NP memiliki kerangka Three Lines Model yaitu sistem pengendalian yang dirancang melalui pembagian peran dan tanggung jawab menjadi 3 (tiga) lini dalam organisasi dengan melibatkan pemilik proses yang menerapkan kebijakan manajemen risiko (lini pertama), unit risk & compliance yang meninjau dan memantau proses penerapan risiko (second line), dan fungsi audit evaluasi efektivitas sistem pengendalian yang dilakukan oleh first line dan second line (third line).
Dalam upaya meraih penghargaan tersebut PLN NP memiliki keunggulan dalam menciptakan inovasi di bidang manajemen risiko yaitu pendekatan baru dalam penerapan GRC (Governance, Risk Management and Compliance).***
