Network
ZONA SURABAYA RAYA - Bagi para pekerja yang belum menerima Bantuan Subsidi Upah pada tahap 1, maka bisa mengikuti saran dari BP Jamsostek.
Seperti diketahui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah memproses penyaluran BSU tahap 2 sebesar Rp600 ribu bagi para pekerja.
Sebagai informasi, salah satu kriteria yang dapat memperoleh BSU adalah pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan, atau setara dengan upah minum provinsi atau kabupaten/kota (UMP/K) dibulatkan ke atas hingga ratusan ribu penuh.
Dengan hal tersebut, BPJS Ketenagakerjaan selaku penyedia data pekerja calon penerima BLT Subsidi Upah 2022, mengimbau kepada pekerja agar menggunakan rekening di Perhimpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mempermudah pencairan bantuan, demikian seperti dikatakan Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah DKI Jakarta Eko Nugriyanto di Jakarta, Kamis, 22 September 2022, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Dompet Penuh Lagi, BSU Rp600 Ribu Tahap 2 Cair Minggu Depan, Cek Gampang Penerima di Sini
“Kami mengimbau untuk seluruh peserta yang belum punya rekening bank Himbara, segera untuk bisa membuka rekening bank Himbara karena syaratnya adalah akan disalurkan lewat bank Himbara,” katanya.
Bank Himbara yang dimaksud tersebut antara lain BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) khusus wilayah Aceh.
Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut Eko memberikan saran kepada para pekerja yang telah memenuhi persyaratan sebagai penerima BSU bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuka rekening di salah satu bank Himbara.
Alasannya bantuan subsidi upah tersebut untuk sementara waktu ini hanya akan dicairkan melalui bank Himbara.
Baca Juga: BSU Sudah Cair, Cek Segera Datamu Siapa Tau Juga Dapat Rp600 Ribu
“Supaya nanti bisa cepat tertuntaskan untuk BSU ini sehingga bisa paling tidak membantu kehidupan secara ekonomi dari pekerja di Indonesia yang memang mengalami tekanan ekonomi karena adanya pandemi, kenaikan BBM dan sebagainya,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, bagi pekerja yang telah membuka rekening baru agar melaporkan ke perusahaan tempat bekerja.
Setelah itu, pihak perusahaan akan melaporkan data tersebut ke BPJS Ketenagakerjaan kemudian meneruskannya ke Kemnaker.
Sampai saat ini, Eko menuturkan BPJS Ketenagakerjaan telah menyetorkan sekitar 7,5 data calon penerima BSU ke Kemnaker. Sebanyak 5,1 juta pada tahap pertama, dan 2,4 juta pada tahap kedua.
“Kami berharap seluruh pekerja yang memang memenuhi syarat dan ketentuan bisa mendapatkan BSU tersebut yang ditargetkan pemerintah sekitar 16 juta (pekerja). Mudah-mudahan semuanya bisa mendapatkan bantuan subsidi upah,” ungkap Eko.***
