Komnas HAM Beber 5 Temuan Penting yang belum Diketahui Publik, Berbanding Terbalik dengan Isu yang Beredar

- 23 Agustus 2022, 10:28 WIB
 Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. /PMJNews/

 

ZONA SURABAYA RAYA - Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) membeberkan sederet temuan penting yang baru disampaikan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Senin, 22 Agustus 2022.

Sederet temuan penting tersebut sebagian publik belum mengetahuinya. Karena itu, temuan Komnas HAM ini disampaikan untuk membendung opini publik yang menggelinding semakin liar.

Melansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 23 Agustus 2022, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan temuan-temuan penting baru apa saja dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs.

Berikut 5 poin penting temuan baru kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs.

Baca Juga: Komnas HAM Temukan Bukti Jejak Digital Obstruction of Justice Kasus Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo cs

  • 1. Temuan Komnas HAM: Ancaman Pembunuhan H-1 dari si Kuat bukan skuad

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam membenarkan adanya ancaman dari 'skuad lama' terhadap Brigadir J.

Hanya saja, ancaman dari 'skuad lama' terhadap Brigadir J sesuai temuan Komnas HAM, berbanding terbalik dengan informasi yang selama ini beredar.

Baca Juga: Polri Bantah Timsus Temukan dan Sita Uang Rp 900 Miliar di Bungker Rumah Ferdy Sambo

Menurut temuan Komnas HAM, istilah 'skuad lama' tidak merujuk pada Aide De Camps (ADC) atau para ajudan lama Ferdy Sambo.

"Kurang lebih kalimatnya begini, ‘jadi Joshua dilarang naik ke atas menemui ibu P (Putri) karena membuat Ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh," ungkap Choirul Anam.

"Diancam oleh siapa kami tanya. Di ancam oleh skuad-skuad. Skuad ini siapa? Apa ADC atau penjaga lainnya?” sambungnya.

Jauh dari spekulasi awal, ternyata oknum yang memberi ancaman adalah Kuat Ma'ruf (KM), supir keluarga Sambo yang juga kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Ujungnya nanti, kita tahu yang dimaksud skuad ini adalah Kuat Ma'ruf. Ternyata ‘si Kuat’, bukan skuad penjaga," ujar dia lagi.

  • 2. Temuan Komnas HAM: Tak Ada Penyiksaan

Sebelumnya, berhembus liar rumor terjadinya penyiksaan terhadap Brigadir J yang dihembuskan Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Baca Juga: Nikita Mirzani Beberkan Awal Mula Kenal Ferdy Sambo

Kamaruddin Simanjuntak bersikukuh dalam berbagai kesempatan, mengungkapkan adanya luka-luka di tubuh Brigadir J.

Karena itu, Aide De Camps (ADC) atau para ajudan lama (skuat lama) Ferdy Sambo menjadi terduga pelaku penyiksaan paling kuat.

Baca Juga: HARI INI, Hasil Autopsi Ulang Brigadir J yang Ditembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo Diumumkan

Pasalnya, ADC atau skuad lama ini dianggap menyimpan dendam dan iri hati pada Yoshua.

Namun, Choirul Anam membantah klaim tersebut. Karena, Brigadir J masih terlibat percakapan pendek dengan kekasihnya, Vera, pukul 16.31 WIB, yakni ketika Brigadir J dalam perjalan dari Magelang ke Jakarta.

  • 3. Temuan Komnas HAM: Tak Ada Masalah antara Brigadir J dan ADC Lain

Masih dari keterangan kekasih Brigadir J, Vera, ketika mereka bercakap pukul 16.31 WIB itu, di sekitar Brigadir J ada sekelompok ADC yang sedang tertawa-tawa dan saling melempar candaan.

Artinya, tak ada masalah atau perang dingin, apalagi penyiksaan oleh ADC kepada J dalam perjalanan Magelang-Jakarta.

Ancaman pembunuhan juga berasal dari tersangka KM, bukan para ajudan.

  • 4. Temuan Komnas HAM: Keberadaan HP Brigadir J Masih Misteri

Selain itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menambahkan, pihaknya meyakini adanya obstruction of justice lantaran barang bukti yang paling penting raib tanpa jejak.

Baca Juga: Profil Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta yang Terseret Isu Kaisar Sambo, Lengkap Daftar Harta Kekayaannya

"HP (Brigadir J, para pelaku terlibat, dan ADC) hilang, tiga grup WhatsApp gak ada karena HP nya ganti, komunikasi dan lain sebagainya (turut hilang), itu yang menurut kami jadi penting dilacak," tutur Anam.

Terpisah dari jenazah, barang-barang Brigadir J diberikan terpisah kemudian oleh Kapolda Jambi.

Baca Juga: Heboh Uang Rp900 Miliar di Bungker Rumah Ferdy Sambo, Ini Fakta yang Diungkap Irjen Dedi Prasetyo

Namun, di dalam kotak besar berisi barang tersebut, ponsel tidak termasuk salah satunya.

  • 5. Temuan Komnas HAM: Ferdy Sambo Kirim Perintah Penghilangan Barang Bukti

Komnas HAM, kata Choirul Anam, juga mendapatkan salah satu bukti digital penting yang menghimpun perintah penghilangan barang bukti, dari Ferdy Sambo kepada anak buahnya.

"(Karena) itulah kami meyakini adanya obstruction of justice, yang menghalangi, merekayasa, membuat cerita, dan lain sebagainya, yang menghambat proses ini jadi terang benderang," sebut Anam.

Itulah 5 temuan Komnas HAM dalam kasus pembunuhan Brigadir J oleh tersangka Ferdy Sambo cs. ***

Berita ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul, "5 Temuan Baru Komnas HAM yang Penting dalam Kasus Brigadir J, Singgung Skuad Lama hingga Antek Ferdy Sambo," Selasa, 23 Agustus 2022.

Editor: Rangga Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah