Network
ZONA SURABAYA RAYA - Covid-19 kembali bermutasi yang dinamai varian Omicron. Covid-19 varian Omicron tersebut membuat pemerintah Indonesia kembali waspada.
Sebagai informasi, Covid-19 varian Omicron pertama kali ditemukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan Afrika Selatan mengkonfirmasi mutasi tersebut pada 5 November 2021 lalu.
Menyusul temuan tersebut, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa vaksinasi masih sangat diperlukan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Meski, lanjut Luhut, menurut penelitian terkini menunjukkan bahwa varian Omicron tersebut diduga sangat kebal dengan imun tubuh dan berpotensi menurunkan efikasi vaksin.
Baca Juga: Pria Ini Akui Salah Ambil Jurusan Karena Pilihan Orang Tua, Namun Kesabarannya Membuahkan Hasil Ini
"Sebenarya, vaksin itu hingga hari ini masih tetap sangat baik. Ini kan baru dugaan. Jadi belum ada berita pasti. Kami harus memegang suatu data-data," kata Luhut dalam siaran langsung di akun YouTube resmi Sekretariat Kepresidenan, Minggu 28 November 2021.
Luhut menjelaskan, karena belum ada hasil penelitian yang pasti, maka semua kebijakan pencegahan terhadap serangan varian Omicron pastinya berbasis data.
"Bukan berbasis katanya. Jadi, rekan media juga nggak perlu bikin berita-berita yang sepertinya sudah kayak perang dunia saja," kata Luhut.
Meski penelitian terhadap varian Omicron masih dalam tahap penelitian, Luhut kembali mengingatkan masyarakat agar sangat berhati-hati.
