Polemik Cat Pesawat Presiden, Arteria : Tak Lagi Sama Dengan Warna Bendera Partainya

- 5 Agustus 2021, 14:54 WIB
Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia
Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia /Instagram/@Adhimas_aviation
 
ZONA SURABAYA RAYA - Pro kontra mengenai anggaran yang ditaksir mencapai Rp2 M, Politikus PDIP Arteria Dahlan mengatakan sudah ada prosedur administrasi hukum yang telah dilalui, bahkan disetujui Partai Demokrat. Dimana saat ini dinilai sebagai pihak yang keberatan.
 
"Tentu saja anggaran untuk pengerjaan ini sudah dibahas dengan DPR, dan disetujui tahun 2019. Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya. Lah dulu saat dibahas, kenapa tak ditolak, bahkan mereka tidak ada mempermasalahkan sedikitpun kala itu?," ucap Arteria.
 
Lebih lanjut anggota Komisi III DPR itu mengingatkan, perlu dipahami bahwa pengerjaan pengecatan itu dilakukan oleh kontraktor yang dibayar pemerintah yang juga memperkerjakan warga negara Indonesia. 
 
Artinya, lanjut Arteria, negara justru menggerakkan perekonomian rakyat lewat pekerjaan pengecatan pesawat tersebut.
 
 
"Anggaran negara itu merupakan satu cara untuk menggerakkan perekonomian. Justru di saat pandemi dimana perekonomian susah, sangat baik ketika negara menggerakkan ekonomi masyarakat lewat anggaran yang riil begini," tegasnya.
 
Arteria menjabarkan jika ada pihak yang mengkritik bahkan memprovokasi, bahwa seharusnya anggaran pengecatan teraebut untuk membeli beras untuk rakyat, menurut Arteria, justru patut dipertanyakan pengetahuan yang bersangkutan. 
 
Sebab, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk hal tersebut.
 
Arteria selanjutnya merinci, sekaligus mengutip pernyataan Kementerian Keuangan bahwa Presiden Jokowi sudah memerintahkan pengetatan dan menaikkan anggaran program pemulihan. 
 
Untuk penanganan COVID-19 tahun 2021, ditingkatkan dari Rp699,4 triliun menjadi Rp744,75 triliun.
 
 
"Untuk bantuan sosial sendiri, total anggaran disiapkan mencapai Rp 187,84 triliun. Digunakan untuk berbagai bantuan dari yang sifatnya tunai hingga bantuan beras Bulog premium kepada 28,8 juta keluarga," jelas Arteria.
 
Masih melanjutkan penjelasannya, kata Arteria, anggarannya sendiri berasal dari realokasi anggaran kementerian dan lembaga. Dalam hal ini, Setneg juga sudah ikut mengetatkan pinggang dan merealokasi anggaran demi memperkuat anggaran COVID-19. 
 
"Jadi dana COVID-19 sudah disiapkan oleh pemerintah dan tak diganggu. Terkecuali dana COVID-19 tak disiapkan, bolehlah ada yang marah-marah," ucapnya. 
 
Menyikapi hal tersebut, Arteria menghimbau masyarakat justru harus waspada, agar jangan sampai terjerat dengan logika yang dibangun pihak tertentu, karena tak bisa menerima warna bendera partainya tak lagi identik dengan warna pesawat kepresidenan yang lama. 
 
 
Arteria lalu menegaskan, justru warna pesawat kepresidenan saat ini yakni merah putih, adalah perwujudan simbol negara sesuai warna bendera nasional Indonesia. 
 
"Mari berhati-hati dengan yang post power syndrome. Mungkin saja ini nanti jadinya post colour syndrome hanya karena tak bisa menerima bahwa warna pesawat kepresidenan tak lagi sama dengan warna bendera partainya," tegasnya.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah