Mayora Tempati Urutan Kelima Sebagai Produsen Pencemar Sampah Plastik di Indonesia

- 12 Januari 2024, 11:59 WIB
Sensus Sampah Plastik
Sensus Sampah Plastik /Zona Surabaya Raya/Budi W

ZONA SURABAYA RAYA - PT. Mayora Indah Tbk menempati posisi 5 besar Perusahaan pencemar plastik di Indonesia. Demikian hasil temuan Sensus Sampah Plastik (SSP) se-Indonesia tahun 2022-2023 di 28 kabupaten/kota di 13 provinsi di Indonesia yang dipaparkan oleh Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) dalam konferensi pers di Surabaya, Kamis, 11 Januari 2024.

Kegiatan brand audit tersebut berhasil mengumpulkan 25.733 sampah plastik, yang didominasi kemasan plastik (sachet) dan mengidentifikasi produsen pencemar terbesar Hasil penelitian yang dilakukan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) berhasil mengumpulkan sekitar 25 ribu lebih sampah plastik yang disusuri dan diaudit sampah di 64 titik lokasi serta menemukan plastik yang diproduksi oleh Mayora dan menempati 5 besar sebagai perusahaan pencemar sampah plastik di Indonesia.

”Melalui sensus sampah plastik seluruh Indonesia, BRUIN meminta kepada para produsen untuk bertanggung jawab terhadap sampah plastik mereka yang bocor di lingkungan terutama lingkungan perairan.,” kata Koordinator Sensus Sampah Plastik, Kholid Basyaiban di Surabaya, Kamis, 11 Januari 2024.

Baca Juga: Siapakah Penjahat dalam Attack on Titan? Antara Titans, Marley, dan Kebenaran Tersembunyi

Senada dengan Kholid, Guru Besar Hukum Lingkungan sekaligus Wakil Direktur Bidang Riset, Pengabdian Masyarakat, Digitalisasi, dan Internasional Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Suparto Wijoyo, menyayangkan sikap abai dari produsen sebagai akar polusi plastik di Indonesia. Ia berharap, pemerintah mengambil langkah lebih tegas terhadap para produsen nakal.

“Solusinya adalah penguatan penegakan hukum dan pengawasan bagi industri pencemar sebagai cara memutus keran polusi plastik di Indonesia,” Prof Suparto menegaskan.

Terkait adanya produsen yang memproduksi galon plastik sekali pakai, Kholid mengatakan sebagai solusinya adalah harus menggunakan bahan berdaur ulang dalam artian masyarakat harus menggunakan produk-produk bisa digunakan Kembali.

Kholid mempertanyakan dengan gencarnya pemerintah memerangi polusi plastik dengan memikirkan berbagai solusi kenapa muncul produk galon sekali pakai. Sementara, galon sekali pakai menimbulkan banyak masalah.

Baca Juga: Anies Baswedan Menutup Debat Capres 2024 dengan Gerakan 'Shinzou Wo Sasageyo' ala Attack on Titan

“Galon sekali pakai akan menimbulkan masalah baru karena pasti ada sampah dimana-mana, terutama sampah yang dihasilkan dari daerah-daerah yang belum ada layanan pengelolaan sampah” ujar Kholid

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x