Gangguan Lambung saat Puasa, Begini Tipsnya

- 5 April 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi nyeri lambung
Ilustrasi nyeri lambung /pixabay
 
ZONA SURABAYA RAYA - Menahan haus dan dahaga dari pagi hari hingga menjelang petang kerap memicu asam lambung naik. Hal ini bisa diantisipasi dengan beberapa tips yang bisa jadi pembiasaan. 
 
Dokter Muhammad Miftahussurur MKes SpPD PhD menjelaskan, asam lambung kerap naik saat puasa yang disebabkan perut dalam keadaan kosong.
 
Akibatnya, menimbulkan perasaan sakit dan nyeri pada perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 
 
Namun, Miftah menjelaskan, hal ini bisa ditangani dengan sejumlah cara. Apalagi, umat muslim telah dianjurkan tetap memperhatikan 3J (jenis, jumlah dan jadwal) saat sahur ataupun berbuka. 
 
 
“Saya yakin bahwa dengan berpuasa akan dapat mengurangi atau bahkan menyembuhkan keluhan gangguan lambung. Asalkan dilaksanakan dengan sebenar-benarnya sesuai anjuran yang tadi,” ujar dokter yang menjabat Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Unair ini. 
 
Lanjut dia, pada saat berbuka, dengan mendahulukan takjil sebagai makanan pembuka. Hal ini bertujuan agar lambung tidak mendapat tekanan berlebih pasca beristirahat sekian jam. Kemudian diikuti dengan makan besar yang tidak terlalu kenyang dan ditutup dengan sahur.
 
“Seringkali kebiasaan-kebiasaan keliru. Tidak sahur, makan sebelum tidur sehingga gangguan lambung menjadi kambuh,” jelas dokter Miftah.
 
Di sisi lain, jenis makanan juga dapat mempengaruhi lambung. Misalnya makanan pedas dan kecut memicu iritasi secara langsung kepada lambung. Selain itu, susu dan santan yang dapat memperlambat peristaltik usus untuk mengosongkan makanan.
 
Oleh karena itu komposisi makanan saat berbuka atau sahur menjadi sangat penting di luar tentang pentingnya kita mengkonsumsi sayur dan buah baik secara kuantitas dan kualitas serta tentunya konsumsi air yang cukup. 
 
“Banyak jenis makanan yang dapat menghasilkan banyak gas. Dalam istilah jawa dikenal dengan polo pendem seperti kacang-kacangan, ketela dan sebagainya. Lebih baik sayur atau buah,” ungkap dokter Miftah.
 
 
Nah untuk makanan berserat, lanjut Miftah menganjurkan agar dapat melakukan kunyahan yang lebih banyak. Sebaiknya mengunyah lebih dari 30 kali agar lambung tidak bekerja terlalu keras, terutama pada saat berpuasa. 
 
“Aturlah pola makan, hindari kondisi stres sehingga gangguan lambung saat berpuasa dapat teratasi,” pesan dia. ***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x