Gempa Sering Landa Indonesia, Berikut Lima Alasan Pemicu Terjadinya Gempa di Indonesia

- 15 Desember 2021, 20:14 WIB
Ilustrasi gempa bumi/ capture natgeo
Ilustrasi gempa bumi/ capture natgeo /Zona Surabaya Raya/
ZONA SURABAYA RAYA - Gempa bumi atau seisme merupakan getaran kulit bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen.
 
BMKG pada Selasa 14 Desember 2021 mengumumkan terjadi gempa bumi di Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT) dan beberapa titik di wilayah provinsi tersebut.
 
Pada Selasa 14 Desember 2021 kemarin, BMKG mengumumkan terjadinya gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 
 
Beberapa pekan terakhir, beberapa kota di Indonesia juga dilanda gempa bumi dengan berbagai macam skala goncangan. 
 
Meski tidak sampai menimbulkan bencana susulan seperti Tsunami, namun gempa bumi tetaplah menjadi momok bagi masyarakat, karena di situasi tertentu, bencana gempa bumi bisa menimbulkan korban jiwa.
 
 
Dilansir pada akun sosial media Instagram top5_id, berikut alasan mengapa Negara Indonesia sering terjadi gempa.
 
 
1. Terletak di Wilayah Cincin Api Pasifik.
Sering mendengar istilah ring of fire? Faktanya, cincin api pasifik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu daerah yang sering mengalami letusan gunung berapi aktif dan gempa bumi. 
 
Panjang area yang termasuk dalam cincin api pasifik adalah 40.000 km. 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, 81 persen terjadi di daerah yang termasuk dalam cincin api Pasifik.
 
2. Pertemuan Tiga Lempeng Bumi.
Tahukah kamu bahwa Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng bumi sekaligus? Lempeng bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, tutur laman Facts of Indonesia. Tak hanya itu, bila antar lempeng bumi saling bertabrakan, maka ini akan mengakibatkan gempa bumi dan tsunami sekaligus. 
 
Misalnya, yang terjadi di Aceh pada Desember 2004 silam. Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa bumi dan tsunami ialah Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan dan masih banyak lagi.
 
 
3. Indonesia Berlokasi di Alpine Belt.
17 persen dari gempa bumi terbesar atau 5-6 persen dari gempa bumi yang terjadi di seluruh dunia terjadi di daerah sabuk alpine (alpine belt). Wilayah yang termasuk di antaranya adalah Jawa, Sumatera, Himalaya, Mediterania hingga Antarktika, tutur laman Facts of Indonesia.
 
Meski membuat Indonesia rawan gempa, berada di wilayah Sabuk Alpine dan cincin api Pasifik juga memberi keuntungan. 
 
4. Aktivitas Gunung Berapi.
Contohnya, seperti yang terjadi pada Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang erupsi karena dipengaruhi gempa bumi. Pergerakan magma di bawah gunung berapi dapat mengakibatkan gempa. Magma memberi tekanan pada sekitarnya, membuat area di sekitarnya retak dan memicu munculnya gempa kecil, ungkap laman Oregon State University. Gempa ini biasanya terlalu lemah untuk dirasakan tetapi dapat dideteksi dan direkam oleh instrumen dan alat khusus.
 
5. Batas Konvergen Lempeng Sunda dan Lempeng Indo-Australia.
Dari sekian banyak gempa bumi yang melanda Indonesia, Pulau Sumatra menjadi pulau yang paling sering tertimpa bencana gempa bumi.
 
Hal ini terjadi karena Pulau Sumatra terletak dibatas konvergen lempeng Sunda yang mengakibatkan patahan-patahan di Pulau Sumatra. ***

Editor: Julian Romadhon

Sumber: top5_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x