Oseltamivir Obat Apa Sih? Banyak yang Cari untuk Pengobatan Covid-19

- 16 Juli 2021, 08:25 WIB
Ilustrasi Oseltamivir untuk obat Covid-19
Ilustrasi Oseltamivir untuk obat Covid-19 /Unsplash/Martin Sanchez


ZONA SURABAYA RAYA - Banyak yang bertanya-tanya mengenai obat Oseltamivir yang disebut-sebut dipakai dalam pengobatan pasien Covid-19. Pencarian Oseltamivir menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Oseltamivir menjadi obat yang masuk rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran BPOM Nomor PW. 01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan Persetujuan Penggunaan Darurat (EUA).

Lalu apa sebenarnya obat Oseltamivir? Dikutip dari situs resmi BPOM, oseltamivir adalah sejenis obat antivirus yang digunakan untuk pengobatan influenza. Oseltamivir juga bisa digunakan sebagai pencegahan ketika memasuki musim flu.

"(Obat) Terapi influenza pada dewasa dan anak usia 1 tahun atau lebih yang memiliki gejala influenza tipika, bila virus influnza sedang bersirkulasi dalam lingkungan. Oseltamivir dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya influenza pada dewasa dan anak di atas 13 tahun," jelas BPOM dalam laman resminya yang dikutip Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat media Network), Jumat 16 Juli 2021.

Baca Juga: Tolak Perpanjangan PPKM Darurat, Didi Riyadi: Tewas gara-gara Wabah atau Mati karena Kelaparan

Sebagai obat -obatan antiviral, oseltamivir memiliki berbagai efek samping seperti muntah, mual, sakit perut, lelah, diare, sakit kepala, dispapsia, insomnia, dan konjugtivitis. Selain itu, juga ditemukan rekasi alergi dan sindrom Steven-Johnson.

"Üntuk terapi influenza dan flu burung, 75 mg dua kali sehari selama 5 hari. Untuk anak di atas 1 tahun digunakan oseltamivir suspensi, 2 mg/kg bb; Berat badan 15 kg atau kurang, 30 mg tiap 12 jam, berat badan 15 – 23 kg, 45 mg setiap 12 jam, berat badan 23 – 40 kg, 60 mg tiap 12 jam," keterangan BPOM mengenai dosis penggunaan oseltamivir.

"Untuk anak dengan berat di atas 40 kg, diberikan dosis yang sama dengan dewasa. Untuk pencegahan influenza, dewasa dan remaja di atas 13 tahun, 75 mg sekali sehari sekurang-kurangnya selama 7 hari untuk profilaksis pasca terjadinya infeksi; sampai dengan 6 pekan selama epidemik," lanjut keterangan tersebut.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Kepincut Sinetron Ikatan Cinta, Sebut Ceritanya Asyik, tapi Muter-muter

Dirangkum dari berbagai sumber, Oseltamivir mulai digunakan setelah mendapatkan izin dari Food Drug Administration (FDA) tahun 1999. Oseltamivir akan bekerja untuk mengurangi jumlah virus yang dihasilkan oleh sel yang terinfeksi.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: BPOM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah