Kisah Benteng Kuno di Pantai Kenjeran Surabaya: Jadi Tempat Penyekapan dan Budak Nafsu Para Tentara Beland

- 8 Juni 2021, 07:46 WIB
Benteng atau Kubu Pertahanan Belanda di Kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Kota Surabaya
Benteng atau Kubu Pertahanan Belanda di Kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Kota Surabaya /Tim Media PSI


ZONA SURABAYA RAYA - Bangunan kuno Benteng atau Kubu Pertahanan Belanda yang ditemukan di Pantai Kenjeran, Kota Surabaya, menyimpan kisah panjang dan kelam.

Menurut penglihatan seorang perempuan indigo yang ditemui Zona Surabaya Raya, remaja itu langsung menangis melihat foto bangunan itu.

Perempuan indigo ini bernama R. Della Safitri. Dia menangis saat tim memperlihatkan foto bangunan baterai kubu pertahan Belanda itu.

Della, sapaan akrabnya, mengaku banyak kisah keji dan kelam di tiap ruangan itu. Banyak jeritan yang memekakkan telingan dan ada bau anyir di sekitar bangunan itu.

Baca Juga: Penghuni Rusunawa Sombo Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Della mengatakan tentara Belanda yang memiliki perawakan tinggi besar itu memang memiliki niatan awal untuk menyimpan senjata di bangunan itu.

Awalnya bangunan itu memang diperuntukan sebagai kubu pertahan. Tapi entah mengapa, tempat itu kemudian dijadikan tempat penyekapan.

Tak tanggung-tanggung, tentara Belanda banyak menyekap para perempuan Jawa yang masih berusia remaja.

Perempuan-peremuan ini adalah anak-anak dari orang tua yang terpaksa tunduk pada kekuasaan Belanda saat itu, yakni sistem kerja rodi.

Baca Juga: Mobil Polisi Tabrak Pengendara Wanita di Ngagel Surabaya, Dikepung Driver Ojol

Kebanyakan, perempuan usia remaja ini diculik dari berbagai macam kampung yang ada di Surabaya.

Mereka kemudian dimasukkan ke dalam bangunan itu, disekap, dan kemudian dijadikan budak nafsu.

"Para perempuan remaja ini diperkosa secara bergiliran oleh para tentara Belanda. Mereka masih berusia remaja dan mereka menangis di sana," kata Della sambil tak kuasa menahan tangisnya saat ditemui, Senin, 7 Juni 2021.

Perempuan-peremuan ini tak kuasa melawan kekuatan tentara Belanda saat itu semakin kencang suara tangisan mereka, semakin keras pula siksaan yang mereka terima.

Baca Juga: Bangkalan Mikro Lockdown, Ini Alasan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta

Mereka tak hanya ditampar, tapi juga dijambak, ditendang, dan diperlakukan tak manusiawi oleh Tentara Belanda.

Jumlahnya pun tak sedikit, lebih dari 20 perempuan ada di dalam bangunan itu. Setiap hari selalu ada perempuan lainnya yang disekap dan digilir beramai-ramai.

"Lebih dari 20 orang dijadikan budak nafsu yang berusia belasan tahun, mereka ini masih menggunakan busana bermodel kemben dari jarik," kata Della.

Semakin jauh, Della semakin tak kuasa melakukan penerawangannya. Sambil sesenggukan, Della mencoba melihat kembali.

Baca Juga: Harga Emas Hari ini, 8 Juni 2021, Ini Rinciannya

Kebanyakan para perempuan ini adalah mereka yang tidak mau menuruti keinginan tentara Belanda saat itu dan diseret paksa untuk dimasukkan ke dalam bangunan itu.

Usai diperkosa, para perempuan ini digeletakkan di dalam bangunan. Rata-rata semuanya tewas, ada juga yang dipenggal kepalanya dan hanya dibiarkan di dalam bangunan itu.

"Ada banyak tangisan, jeritan, semuanya mendapat sisksaan," katanya. "Kebanyakan orang melihatnya sebagai kubu pertahanan, padahal bukan. Tapi tempat ini untuk penyekapan dan kelakukan keji Belanda," sambungnya.

Della menambahkan, jika bangunan itu merupakan bangunan yang sangat luas dan banyak kerangka perempuan yang tertimbun di dalamnya.

Baca Juga: Cek Banpres UMKM Rp 2,4 Juta di eForm BRI, Begini Caranya

Bahkan, dia juga mendapat pesan dari arwah mereka yang masih terpenjara di bangunan itu. Mereka ingin tempat itu dibersihkan, dengan cara tempat itu untuk segera diruwat.
"Mereka ingin tempat itu dibersihkan dan didoakan," tandas Della.

Sebelumnya, Komisi D DPRD Kota Surabaya, terkejut saat menemukan Baterai, yakni Kubu Pertahanan Belanda yang ada di Kawasan Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Kota Surabaya.

Kedatangan Komisi D DPRD Kota Surabaya ini sebetulnya untuk melakukan sidak persiapan jelang pembukaan THP Kenjeran. Namun mereka malah menemukan bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang berada dibawah tanah.

Baca Juga: Kabur Usai Dinyatakan Positif Covid-19 di Suramadu, Pengendara asal Bangkalan Berhasil Diamankan

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Tjutjuk Supariono menceritakan pengalamannya saat menemukan kubu pertahanan Belanda itu dan sempat masuk kedalamnya.
Tjutjuk mengaku bila Anggota DPRD Kota Surabaya yang lainnya juga kaget menemukan bangunan itu.

Saat Tjutjuk menuju masuk kebangunan itu, ia mengaku bila lantai bangunan itu sudah terendam air setinggi lutut orang dewasa. Bangunan itu juga gelap dan lembab.
“Kalau dari kisah THP sendiri, bangunan itu dibilang angker. Kata mereka, mendengar suara perempuan menangis,” ucap politisi PSI ini. (Bersambung) ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x