Kalau Ngantuk Rebahan, Jangan Tidur Sambil Duduk, Darahmu Bisa Membeku

12 Juli 2022, 18:55 WIB
Ilustrasi tidur posisi duduk /Pixabay/muntazar mansory

ZONA SURABAYA RAYA - Banyak kasus medis di mana seseorang mengalami pembekuan darah di dalam tubuh. Pengaruh pembekuan darah biasanya ditentukan oleh lokasinya, dan umumnya bekuan darah tidak berbahaya selama tidak bergerak.

Gumpalan darah biasanya terbentuk di dalam vena kaki, panggul, dan lengan, yang secara medis disebut deep vein thrombosis (DVT).

Berdasarkan catatan medis, pembekuan darah dapat terjadi jika lengan atau kaki sama-sama ditekuk dan tidak bergerak selama berjam-jam. Maka dari itu, tidur dalam posisi tegak, atau duduk bisa berisiko terjadi pembekuan darah.

Namun risiko tersebut bisa diminimalisasi selama seseorang merasa nyaman dan dapat sedikit bersandar. Mengenai kasus pembekuan darah, para peneliti menilai, ketika seseorang tidur dengan posisi tubuh dalam keadaan tegak dapat meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah yang berujung pada pembekuan darah (blood clot).

Baca Juga: Lama Durasi Tidur Cerminkan Kualitas Kesehatan Jantung

Masalah mungkin timbul jika aliran darah terhambat ketika tidur dalam posisi tersebut. Berbeda dengan seseorang yang tidur dengan cara berbaring secara horizontal di tempat tidur, di mana jarang ada cukup gradien yang memengaruhi aliran darah ke anggota tubuh.

"Tidur sambil duduk di kursi malas dalam beberapa kasus dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam," ujar para peneliti dari Harvard Health seperti dikutip dari laman Express, Selasa 12 Juli 2022.

Selain itu, para pakar juga mengingatkan bahwa meskipun mungkin ada risiko yang melekat pada tidur dalam posisi duduk, ada hal penting untuk dicatat. Posisi itu tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan kecuali seseorang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Tidur tegak bukan satu-satunya posisi tidur dengan risiko kesehatan. Menurut para ahli di Mayo Clinic, tidur telentang juga patut diwaspadai, lantaran dapat menyebabkan lidah dan rahang miring ke bawah sehingga memenuhi jalan napas.

Baca Juga: Jauhi Kebiasaan Main Handphone Sebelum Tidur, Bisa Bikin Depresi dan Bipolar

Efek yang bisa terjadi adalah sleep apnea. Jika dibiarkan, itu dapat menyebabkan masalah parah yang melibatkan jantung. Apnea tidur obstruktif terbukti bisa meningkatkan risiko serangan jantung berulang, strok, dan detak jantung tidak normal.

Sebagian peneliti berpendapat tidur di sisi kiri tubuh punya efek buruk, karena dapat memengaruhi sinyal listrik organ. Namun, Monica Wassermann yang merupakan direktur medis di Oliolusso menyangkalnya dengan mengatakan tidak ada cukup bukti.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Express Health Benefit Times

Tags

Terkini

Terpopuler