Awas! Mengenal Hubungan Mental Health dan Anxiety Disorder, Bagaimana Gejala dan Cara Mengatasinya?

2 Juli 2022, 15:21 WIB
Ilustrasi mental health /Pixabay/wokandapix

ZONA SURABAYA RAYA – Mental Health atau gangguan mental tentu saja memiliki hubungan dengan Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan.

Terdapat beberapa gejala dan cara mengatasi Anxiety Disorder yang harus dipahami.

Stres akan berdampak secara fisik maupun mental (kejiwaan) dan dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan maupun depresi.

Seseorang yang menderita Mental Health akan mengalami Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan yang sangat berlebihan.

Baca Juga: Tips kesehatan untuk Atur Pola Tidur saat Bulan Puasa, Cobalah Power Nap, Apa Itu?

Rasa cemas berlebihan dan depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang sering dijumpai saat ini tanpa memandang usia.

Kesehatan mental yang kurang baik dapat mempengaruhi kesehatan fisik, demikian sebaliknya.

Baca Juga: Ini Manfaat Puasa untuk Kesehatan Otak, Menurut Dokter Saddam Ismail

Gangguan mental atau Mental Health merupakan penyakit yang memengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya.

Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang.

Anxiety Disorder dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hubungan dengan orang lain bahkan orang-orang terdekat.

Jika tidak ditangani dengan baik maka berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu,

Sebuah kecemasan juga bukan sekedar perasaan yang bisa datang dan pergi, melainkan bisa menjadi suatu penyakit yang serius.

Dilansir ZonaSurabayaRaya dari laman resmi siloamhospitals.com pada Sabtu, 02 Juli 2022. Berikut gejala dan cara mengatasi Anxiety Disorder.

Gejala Anxiety Disorder

Secara umum terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan risiko gangguan kecemasan, diantaranya faktor genetik, faktor biologis (senyawa kimia dalam otak), lingkungan, dan stres.

Sementara untuk gejalanya, anxiety disorder bisa dikenali melalui beberapa gejala berikut ini:

1. Perasaan cemas, takut, dan khawatir yang berlebihan dan tidak wajar untuk sebagian besar waktu.

2. Adanya kesulitan untuk mengontrol kecemasan yang berlebihan tersebut.

3. Muncul perubahan perilaku dan kesulitan untuk menjalankan aktivitas maupun fungsi dalam kehidupan.

4. Merasa gelisah tanpa sebab dan mudah lelah.

5. Kesulitan untuk berpikir dan berkonsentrasi.

Dalam kondisi puncak kecemasan, seseorang mungkin dapat mengalami serangan panik tanpa penyebab yang jelas.

Pengobatan Anxiety Disorder

Pengobatan anxiety disorder disesuaikan dengan kondisi pasien dan jenis kecemasannya.

Namun, secara umum kombinasi dari obat (antidepresan, anti cemas) dan psikoterapi seperti terapi kognitif perilaku akan memberikan hasil yang baik.

Menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, berhenti mengkonsumsi kafein, istirahat yang cukup, aktif berolahraga, dan meditasi juga diharapkan dapat membantu meringankan gangguan kecemasan.

Perlu diingat, semua program tersebut harus dilakukan secara terukur dan wajib didampingi oleh profesional kesehatan.

Pemberian obat-obatan dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan agar aman bagi pasien, tidak menimbulkan risiko ketergantungan, maupun risiko penyalahgunaan obat.***

Editor: Rangga Putra

Tags

Terkini

Terpopuler