ZONA SURABAYA RAYA – Lokalisasi Dolly selalu menjadi sorotan unik bagi para warga Surabaya maupun diluar Kota Pahlawan.
Lokalisasi Dolly memiliki kisah-kisah yang menarik diulas. Diketahui bahwa lokalisasi Dolly ini telah diakui oleh sejumlah negara bahwa tempat ini lokalisasi erbesar di Asia Tenggara.
Gang Dolly Bahasa akrab yang dikenal oleh warga Surabaya. Suasana pro dan kontra mewarnai jelang penutupan lokalisasi ini.
Baca Juga: Dolly Riwayatmu Kini, Menengok Sejarah Prostitusi Ternama di Surabaya
Menurut informasi, lokalisasi tersebut telah ada sekitar tahun 1966.
Berjarak kurang lebih 90 kilometer di selatan Kota Surabaya terlihat makam yang terawat dan tertuliskan di batu nisan D. A Chavid. Makam tersebut terletak di komplek pemakaman Belanda, Sukun, Kota Malang.
Diketahui makam tersebut dikenal sebagai makam pendiri lokalisasi Dolly dengan nama D. A Chavid.
A Chavid atau Dolira Advonso Chavid tertulis di batu nisan meninggal pada 7 Januari 1990.
Terlihat makam itu tidak terlalu mewah dan dipenuhi rumput yang berdiri tegak, yang seakan akan tak pernah dikunjungi oleh siapapun.
Menurut salah satu penjaga TPU yang enggan menyebutkan namanya tersebut, makam tersebut masih ada kerabat yang mengunjunginya, selain makam pendiri lokalisasi Dolly ada makam lain yang juga dikunjungi oleh kerabat Dolly yaitu makam Eduard Soukup Eddy.
“Belum diketahui dengan persis makam Eduard Soukup Eddy tersebut siapa, tetapi menurut penjaga makam sebelumnya, beliau adalah adan dari mami Dolly” ujarnya, Malang, Jawa Timur, Senin 26 Juli 2021.***