Network
ZONA SURABAYA RAYA - Di tengah gemerlapnya perayaan Idul Fitri, terdapat sebuah amalan yang kerap luput dari perhatian kita. Amalan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah praktik spiritual yang diwariskan oleh ulama kharismatik, KH. Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.
Beliau mengajarkan sebuah amalan yang dapat dilakukan pada malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, yang memiliki kekuatan untuk menyegarkan kembali hati yang telah letih.
Mbah Moen, seorang tokoh NU yang dihormati, mengungkapkan bahwa amalan ini bukanlah sembarang amalan. Ia merupakan warisan dari guru-guru beliau, yang diberikan sebagai dawuh—sebuah petunjuk—yang harus diikuti ketika malam hari raya tiba. Namun, apa sebenarnya amalan rahasia yang dimaksud oleh almarhum Mbah Moen ini?
Sebelum kita menyelami lebih dalam, mari kita mengenal sosok Mbah Moen. Beliau adalah seorang santri yang tekun, yang pernah menimba ilmu dari Kyai Lirboyo atau Mbah Manaf. Dari beliau, Mbah Moen mempelajari pentingnya mengikuti aturan dan tuntunan dalam hidup, termasuk dalam beribadah.
Pada suatu hari, sebagaimana dikutip dari YouTube Ubaidillah D. Masdar, Mbah Manaf menanyakan kepada Mbah Moen, apakah beliau telah melaksanakan sholat sunah atau belum.
Pertanyaan ini membuka pembicaraan tentang sebuah hadist yang menyatakan, “Barang siapa yang menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, maka hatinya akan dihidupkan oleh Allah Ta’ala pada hari di mana hati-hati telah mati.”
Mbah Moen menekankan bahwa di zaman sekarang ini, banyak hati yang telah kehilangan cahayanya. Namun, beliau memberikan solusi: meskipun seseorang tidak berpuasa sunah atau sholat sunah, mereka tetap dapat menghidupkan hati mereka dengan melaksanakan sholat sunah di hari raya Idul Fitri.
Beliau mengisahkan, “Begini saja Gus… walaupun Anda tidak pernah melakukannya, setiap malam hari raya setelah sholat Isya’, niatkan ba’diyahnya sholat Isya’. Dua rakaat.” Ini adalah pesan yang diberikan oleh guru beliau, yang menekankan pentingnya satu amalan sunah pada malam hari raya Idul Fitri untuk menghidupkan kembali hati.
