Network
ZONA SURABAYA RAYA - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tradisi ziarah kubur menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan umat Islam di Indonesia. Di balik tradisi ini, terdapat anjuran dan larangan yang perlu diperhatikan agar ziarah kubur mendatangkan manfaat dan pahala, bukan dosa.
Salah satu ulama ternama Indonesia, Ustadz Abdul Somad (UAS), mengingatkan tentang bahaya ziarah kubur yang dilakukan dengan cara yang keliru. Dalam ceramahnya, seperti dikutip dari Tiktok @ustadzabdulsomad, UAS menjelaskan bahwa Allah SWT akan melaknat wanita yang ziarah kubur dengan cara mempersedih diri.
Ciri-ciri Ziarah Kubur yang Dilaknati Allah:
1. Menangis dan meratap berlebihan: Ziarah kubur memang dianjurkan untuk mendoakan dan mengenang orang yang telah meninggal. Namun, jika dilakukan dengan cara menangis dan meratap berlebihan, hingga menimbulkan kesedihan yang mendalam, maka hal ini dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang dilaknat Allah.
Baca Juga: Bebaskan Diri dari Hutang yang Menggunung dengan Doa Dahsyat Ini kata Ustadz Khalid Basalamah
2. Menyiksa diri: Ada beberapa tradisi di beberapa daerah yang melakukan ritual menyiksa diri saat ziarah kubur, seperti memukul diri sendiri atau menggaruk-garuk wajah. Perbuatan ini jelas dilarang dalam Islam dan termasuk dalam kategori perbuatan yang dilaknat Allah.
3. Mempertuhankan orang yang telah meninggal: Ziarah kubur tidak dimaksudkan untuk memuja atau mempertuhankan orang yang telah meninggal. Hal ini termasuk dalam perbuatan syirik yang dilarang dalam Islam.
4. Meninggalkan kewajiban agama: Ziarah kubur tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan kewajiban agama lainnya, seperti shalat lima waktu. Kewajiban agama harus tetap diutamakan.
Ziarah Kubur yang Dianjurkan:
1. Mendoakan orang yang telah meninggal: Tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mendoakan orang yang telah meninggal agar diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT.
2. Mengambil pelajaran: Ziarah kubur dapat menjadi momen untuk merenungkan kematian dan mengambil pelajaran dari kehidupan orang yang telah meninggal.
