Kisah Islami: Keadilan dan Ketegasan Umar RA kepada Prajurit yang Dizalimi Komandan Sendiri

- 2 April 2023, 14:03 WIB
Ilustrasi orang Arab, padang pasir, unta.
Ilustrasi orang Arab, padang pasir, unta. /PEXELS/Oleksandr Pidvalnyi/

ZONA SURABAYA RAYA - Jarir ibn 'Abdullah al-Bajali (ra) mengisahkan, dalam suatu pertempuran, Abu Musa al-Ash'ari (ra) didampingi oleh seorang pria yang sangat gagah berani melawan musuh.

Mereka mengumpulkan barang rampasan setelah pertempuran. Tapi Abu Musa hanya memberi pria itu sebagian kecil dari harta rampasan yang menjadi haknya.

Pria itu tidak akan menerima apa pun yang kurang dari apa yang menjadi haknya. Abu Musa kemudian mencukur kepalanya dan memberinya sepuluh cambukan.

Pria itu kemudian langsung pergi mengadu ke sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Umar (ra).

Baca Juga: Berikut 6 Tanda Ibadah Sholat yang Anda Laksanakan Diterima oleh Allah SWT, Simak!

"Aku bersumpah demi Allah," katanya sambil meletakkan rambutnya di depan Umar bin Khattab (RA). "Saya akan mengurus sendiri wakil Anda jika bukan karena api Neraka!"

Kemudian dia menceritakan kepadanya tentang apa yang telah dilakukan Abu Musa terhadap dirinya.

Baca Juga: 7 Tips Memanfaatkan Al-Qur'an untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Umat Islam

Umar kemudian menulis sebuah surat kepada Abu Musa.

"Fulan meriwayatkan kepadaku ini dan itu,” tulis Umar kepada Abu Musa.

"Saya bersumpah, Anda juga harus duduk (dicambuk dan dicukur) di mana orang dapat melihat Anda.

"Jika Anda melakukan ini (dicambuk dan dicukur) padanya di depan mereka (orang banyak) sehingga dia dapat membalas Anda.

"Jika Anda telah melakukan ini padanya secara pribadi, Anda dapat melakukannya secara pribadi."

Pria itu membawakan surat dari Umar kepada Abu Musa. Sang komandan pun patuh dan bersedia untuk balas dicambuk dan dicukur.

Baca Juga: 7 Tips bagaimana Cara Umat Islam Menghilangkan Rasa Malas di Bulan Ramadhan?

Tapi di tengah situasi, rakyat meminta sang pria untuk memaafkan, "Maafkan dia."

"Demi Allah, aku tidak akan meninggalkannya untuk siapa pun," kata pria itu bergetar.

Baca Juga: Ini Hukum dan Syarat Zakat Fitrah Menurut Para Ulama

Di tengah Abu Musa bersiap menghadapi hukuman balas dari prajuritnya sendiri, sejurus kemudian, hati sang pria dibuka oleh Allah SWT.

Pria itu menatap ke langit dan bergumam, "Ya Allah, aku telah memaafkannya (Abu Musa)."

Pesan Moral Cerita: Fakta bahwa bahkan salah satu komandan Khalifah (Abu Musa) dapat dihukum jika dia telah menyinggung seseorang menggambarkan besarnya keadilan yang diberikan kepada orang-orang dalam Islam. (Sumber) ***

Editor: Rangga Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x