Repatriasi Prasasti Sangguran ini telah dilakukan sejak 2004, namun sampai sekarang belum terwujud.
"Untuk itu secara khusus saya menugaskan Pj. Walikota Batu untuk mengkomunikasikan ulang karena hingga saat ini, Prasasti Sangguran masih berada di pekarangan keluarga Lord Minto di Roxburghshire, Skotlandia," sambung Khofifah.
Semula prasasti ini ditemukan di Ngandat, daerah Malang. Daerah Ngandat sekarang menjadi Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Sebagai informasi, Prasasti Sangguran berukuran tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter, tebal 32 centimeter, dengan berat sekitar 3,5 ton. Dengan ukuran sangat besar, isi prasasti ini pun sangat panjang.
Pada bagian depan prasasti berisi 38 baris tulisan, bagian belakang sebanyak 45 baris, dan pada bagian kiri terdapat 15 baris tulisan. Dua baris pertama dari isi Prasasti Sanggurah ditulis menggunakan bahasa Sansekerta.
Baca Juga: Prediksi Khofifah Indar Parawansa Setelah Lengser dari Gubernur Jatim, Serius Maju Pilpres 2024?
Sedangkan seluruh bagian lainnya menggunakan bahasa Jawa Kuno.
"Jadi saya minta pak Pj. Walikota Batu untuk mengecek langsung sekaligus mengupayakan terkait langkah repatriasi," tandas Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU ini.
Prasasti ini dianggap menjadi budaya lokal Skotlandia, padahal asalnya dari Jawa Timur.