Namun, akhirnya dia lega karena Rusdi setuju tinggal di Pondok Pesantren Darul Mustofa di Malang Selatan.
Baca Juga: Belajar dari Tragedi Kanjuruhan Polri Bakal Susun Aturan Pengamanan Liga Sepakbola Indonesia
Sejumlah pemain menemui Rusdi, diantaranya kapten tim Johan Ahmat Farizie dan Jayus Hariono.
"Bagi kami, Rusdi sosok yang luar biasa. Ia bukan orang Malang, tapi mau ke Malang untuk melihat Arema FC," kata Kuncoro.
Dia menambahkan, Arema FC akan memastikan klub akan terus membantu Rusdi, bukan hanya untuk saat ini saja, tetapi juga untuk kelanjutan hidupnya di kemudian hari.
"Kami upayakan untuk membantunya, tidak hanya saat ini. Karena bagi kami, ia sudah menjadi bagian dari keluarga Arema FC," kata Kuncoro.
Rusdi menceritakan bahwa dia berangkat ke Malang untuk menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya bersama kedua temannya.
Namun, ketiga rekannya turut menjadi korban dalam Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 132 nyawa tersebut.
Ia sempat akan pulang ke Probolinggo, namun kemudian mengurungkan niatnya untuk pulang ke Probolinggo.
"Saya berangkat bersama teman, namun teman saya sudah tidak ada semua. Saya tidak berani pulang. Teman-teman saya sudah tidak ada," kata dia.