Ihwal investasi yang dilakukan Ferdinand, kata Amrulloh, pada 3 November 2021 diperkenalkan Christine Gunadi dengan Stenly Mokoginta, Direktur PT.MMP dan Agusyuwono Umuur, Komisaris PT.MMP yang mempresentasikan perusahaan Robot Trading Crypto.
"Dari presentasi tersebut, Ferdinand percaya ditambah pernyataan Christine bahwa perusahaan tersebut akan legal dan perizinan sesuai, plus posisinya sebagai Penasihat AP2LI (Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia), sehingga dia akhirnya bergabung dan mendapat akun," ungkapnya.
Setelah itu, Ferdinand mulai menjalankan trading dan mampu menggandeng 572 orang anggota yang total uang yang diinvestasikan sebesar Rp 51,8 miliar.
Baca Juga: Kekuatan Persebaya Hampir Lengkap, Aji Santoso Resmi Ikat 4 Pemain Asing dan 7 Pemain Muda Lokal
Permasalahan muncul pada 14 Februari 2022 di media sosial adanya kasus robot trading Viral Blast yang berdampak pada penarikan dana dan disitanya rekening tabungan milik PT MMP dan PT FCD. Hingga pada 31 Maret 2022, website PT MMP tidak bisa diakses hingga saat ini.
"Dalam kondisi seperti itu Ferdinand telah melakukan upaya persuasif dengan menanyakan permasalahan kepada PT MMP dan PT FCD serta mencoba menghubungi Christine Gunadi," cerita dia.
"Namun hingga saat ini tidak mendapat jawaban pasti. Bahkan kantor PT FCD di Tangerang sudah tutup," lanjut Rohmad Amrulloh didampingi Sahrur Romadhona.
Oleh karena itu, Ferdinand Jonas melalui BPPH Pemuda Pancasila Jawa Timur mengajukan Laporan Pengaduan ke Polda Jawa Timur. ***