Network
ZONA SURABAYA RAYA - Ferdiansyah bocah berumur 10 tahun ini ternyata mempunyai keuletan. Bagaimana tidak, sejak berusia 5 tahun, dia harus menyandang status sebagai anak yatim piatu.
Semenjak ditinggal kedua orangtuanya meninggal, dia harus berjuang hidup sendiri dengan cara meminta-minta di alun-alun Kota Probolinggo untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ayah Ferdi sendiri meninggal akibat kecelakaan. Sedangkan ibunya, meninggal akibat sakit parah yang tak kunjung sembuh.
"Kehidupan ekonomi keluarganya benar-benar memprihatinkan sekali," jelas Fathurrozi, guru kelas Ferdi, Senin 10 Januari 2022.
Bahkan, untuk makan saja, menurutnya masih menggantungkan pada uluran tangan para tetangga.
"Untuk makan saja masih bergantung dari bantuan tetangga," ungkap dia.
Saat ini, bocah tersebut sudah duduk di bangku sekolah Kelas 3 di SDN Mayangan IV Kota Probolinggo.
"Pihak sekolah secara bergantian. Para guru disini juga membantu Ferdi jika ingin mengaji, sarapan pagi juga uang sakunya," tegas dia.
Sementara itu, Kepala SDN Mayangan IV, Hariyanto mengatakan, apa yang dialami oleh Ferdiyansyah, anak yatim piatu saat ditinggal kedua orang tuanya tidak mudah.
“Bahwa masa kecil Ferdiyansyah saat masuk sekolah disini sangat sulit dilalui, ia pernah mengalami menjadi seorang peminta minta waktu itu di alun alun Kota Probolinggo," akunya.
Ferdiansyah mengenyam lembaga pendidikan atau duduk di bangku sekolah dasar tidak seperti anak biasanya. Sebab, Ferdi sendiri duduk di bangku sekolah dasar berusia 9 tahun.
"Sekolahnya juga terlambat, sejak masuk di SDN Mayangan ini usianya 9 tahun. Jadi saat itu teman sekelas Ferdi masih berusia 6 tahun," tegasnya.
Namun, Ferdi sendiri mempunyai keuletan yang luar biasa. Karena, setiap diberi mata pelajaran oleh gurunya, Ferdi langsung mengerti.
"Anak ini cerdas dan tidak nakal," paparnya. ***
