Kembali Meletus, Begini Sejarah Erupsi Gunung Semeru, Kawah Jonggring Seloko jadi Misteri

- 6 Desember 2021, 11:00 WIB
Puncak Gunung Semeru sebelum erupsi yang terekam kamera melalui pesawat terbang yang dikendalikan Andrea Ramadhan. / Foto tangkapan layar dari YouTube Andrea Ramadhan
Puncak Gunung Semeru sebelum erupsi yang terekam kamera melalui pesawat terbang yang dikendalikan Andrea Ramadhan. / Foto tangkapan layar dari YouTube Andrea Ramadhan /

Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru. 

Gunung Semeru sendiri saat ini berada pada status ‘waspada’ dan PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi keamanan bagi masyarakat yang berisi sebagai berikut.

Pertama, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 

Baca Juga: 13 Orang Tewas, 98 Luka, dan 902 Mengungsi Akibat Erupsi Semeru

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Ketiga, perlu diwaspadai  potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, mewaspadai ancaman lahar di  alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi. ***

 

Halaman:

Editor: Ali Mahfud

Sumber: PVMBG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah