Tak sampai di tahun 1960, pada 1 Desember 1977, erupsi Semeru kembali memuntahkan lava dan awan panas yang berdampak hingga jarak 10 kilometer di Besuk Kembar, Lumajang.
Baca Juga: VIDEO: Ini Pesan Juru Kunci Gunung Semeru Jawa Timur Sebelum Meletus
Volume endapan material vulkanik yang terjadi akibat erupsi Semeru saat itu mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga menyembur hingga melewati wilayah Besuk Kobokan.
PVMBG juga mencatat aktivitas erupsi Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada tahun 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008.
Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.
Data dari PVMBG juga menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru.
Kawah ini memang menjadi misteri, dengan kekuatannya yang dahsyat saat erupsi.
Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 - 4 kali setiap jam.
Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.