Harga Minyak Goreng Terus Meroket, Ini Penjelasan Satgas Pangan Jatim

- 17 November 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi Minyak Goreng yang Semakin Meninggi Harga Jualnya.
Ilustrasi Minyak Goreng yang Semakin Meninggi Harga Jualnya. /Mega Ramadhani Wiguna/pexels.com

ZONA SURABAYA RAYA - Kurang satu bulan  Natal dan pergantian tahun, harga sembako di pasaran Surabaya mulai naik. Kenaikan khususnya pada harga minyak  yang kini harganya melejit.

Seperti di Pasar Pucang Surabaya. Pedagang menyebut harga minyak saat ini 'gila' naiknya, sama halnya dengan telur. Harga sembako lainnya juga naik tetapi kenaikannya masih normal, seperti gula dan lainnya.

Biasanya, harga minyak kemasan per liter harganya Rp 15 ribu, kini menjadi Rp 19 ribu.

 "Yang naik gila minyak, Rp 38 ribu/2 liter biasanya Rp 31 ribu. Minyak paling mahal," kata Hali Fatimah, pedagang sembako di Pasar Pucang .

Baca Juga: Jose Wilkson atau David da Silva? Suporter Persebaya: Semoga Kerasukan Robert Lewandowski

Menurut Fatimah, naiknya sembako ini karena menuju pergantian tahun. Hal ini pun sudah biasa terjadi, namun untuk harga minyak saja yang tak biasa naiknya.

"Biasanya karena ganti tahun. Minyak curah aja Rp 19 ribu/kg biasanya cuman Rp 15 ribu/kg," jelasnya.

Sementara itu, Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Suryono menjelaskan Beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak goreng naik, yaitu;

1. Harga CPO internasional yang terus naik karena permintaan yang terus meningkat untuk perbandingan bulan Juli 2021 harga CPO di kisaran Rp. 13.000 saat ini sudah mencapai harga Rp. 17.600,- 

2. Selain harga CPO yang naik komponen pendukung untuk mengolah CPO menjadi minyak goreng juga naik seperti harga batu bara.

3. Setelah pulih dari pandemi covid 19 di beberapa negara Eropa mengalami kesulitan energi dan sebagai alternatif menggunakan energi bio solar yg bahan bakunya juga menggunakan  CPO.

4. CPO hasil produksi dalam negeri di samping untuk ekspor dan untuk bahan baku minyak goreng juga di gunakan untuk kebutuhan energi bio salar di dalam negeri sehingga kebutuhan CPO semakin tinggi.

5. Saat ini sudah memasuki musim penghujan akibatnya produksi CPO dalam negeri juga berkurang karena kesulitan panen sedangkan permintaan terus meningkat.

Baca Juga: Harry Potter Return To Hogwarts Akan Hadirkan Para Pemain Untuk Reuni, PotterHead Bersiaplah

Masih kata Kasubdit Indagsi yang juga anggota Satgas Pangan Jatim pihaknya telah melakukan pengecekan ke produsen minyak goreng dan koordinasi dengan disperindag  Jatim untuk  langkah antisipasi dan jika terjadi kelangkaan. " Kita harus antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi,"terangnya. 

Saat ini harga minyak goreng di tingkat konsumen bervariasi mulai harga Rp. 16.000,- sampai dengan Rp. 20.000,-/liter sedangkan stok masih mencukupi.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah