Kasus Covid-19 di Madura Tiba-tiba Melonjak, RSUD Bangkalan sampai Lockdown

- 6 Juni 2021, 12:19 WIB
Pengumuman dan surat RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Madura, yang meminta tutup sementara akibat meningkatnya pasien Covid-19. Sedang foto pasien merupakan foto ilustrasi.
Pengumuman dan surat RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Madura, yang meminta tutup sementara akibat meningkatnya pasien Covid-19. Sedang foto pasien merupakan foto ilustrasi. /Istimewa dan Unsplash


ZONA SURABAYA RAYA- Kabar mengejutkan dari Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Informasi yang beredar rumah sakit di Bangkalan full pasien Covid-19. Benarkah?

Foto pengumuman tercantum di pintu kaca Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Madura. Foto itu pun viral di WhatsApp (WA).

Pengumuman itu berisi tulisan permohonan maaf bahwa pada Sabtu, 5 Juni 2021, IGD tutup hingga 8 Juni.

Pengumuman dengan kop surat resmi itu juga terlampir dengan surat bernomor: 445/3340/433.102.1/2021. Surat ini ditujukan kepada Bupati Bangkalan dengan perihal permohonan lockdown ruang IGD.

Baca Juga: Usai Ramalan Tsunami BMKG, Kini Jawa Barat Diguncang Gempa yang Getarkan Delapan Daerah, Warga Panik

"Memperhatikan situasi dan kondisi perkembangan kasus penyebaran penularan virus Covid-19 yang ada di Kabupaten Bangkalan. Khususnya di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato EBO Bangkalan dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan kasus yang signifikan serta adanya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi serta meninggal dunia.

Maka kami mohon kepada Bapak Bupati Bangkalan berkenan untuk memberikan izin menutup sementara pelayanan di IGD sejak hari ini sampai 3 (tiga) hari ke depan yaitu hari Sabtu sampai dengan Selasa Tanggal 05-08 Juni 2021 (situasional) guna melindungi tenaga kesehatan di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.

Demikian permohonan ini kami buat atas perkenannya Bapak Bupati disampaikan terima kasih."

Baca Juga: Lima Skandal Seks yang paling Mengguncang Dunia, Ada yang karena Ketagihan

Begitulah isi surat yang ditandatangi Direktur RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo Bangkalan dr. Hajjah Nunuk Kristiani, SP. Rad. Surat dibuat tertanggal 5 Juni 2021.

Mengutip laman https://infocovid19.jatimprov.go.id/ pada Minggu, 6 Juni 2021, kasus Covid-19 di Jawa Timur terkonfimasi positif 15.6050 (+244). Sedang nasional sebanyak 1.850.206.

Dari jumlah itu, kasus aktif mencapai 1.793 di Jawa Timur. Sedang dinyatakan sembuh 142.727 dan meninggal 11.530

Sementara di Bangkalan tercatat 1.754 terkonfirmasi positif. Sedang meninggal sebanyak 15 orang dan dinyatakan sembuh 5 orang.

Baca Juga: Temuan Benteng Kuno Kenjeran Simpan Misteri, Ada Pahatan Ayah Krisdayanti hingga Soal Agresi Jepang

Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat, membenarkan saat dikonfirmasi mengenai kabar membludaknya pasien covid-19.

Bahkan, menurutnya, ada tenaga kesehatan (nakes) yang positif dan meninggal. "Kami sudah melakukan penambahan bed atau tempat tidur. Kedua ada beberapa nakes yang terpapar dan meninggal," kata dr Farhat Suryaningrat.

Hanya saja, lanjut dia, berapa jumlah nakes yang positif dan meninggal, pihaknya belum mendata pasti laporannya. "Nakes yang meninggal itu setelah dirawat kurang lebih dua sampai tiga hari di RS Al Irsyad Surabaya," ujar Farhat.

Baca Juga: Jadi Pentolan Bonek Slengekan, Cak Tessy Kisahkan Jadi Religius hingga Dipercaya Keluarga Mensos Risma

Begitu juga asal penularan yang menimpa nakes, juga belum diketahui pasti. Namun yang jelas, menurut Farhat, penutupan layanan IGD tersebut baru pertama kali sepanjang pandemi.

"Sebelumnya kami masih mampu, seperti lonjakan dibulan Januari itu. Begitu juga dengan jumlah tenaga medisnya bisa kami rotasi, tetapi sekarang tidak bisa karena yang datang ke rumah sakit rata-raya berat kondisinya," papar Farhat.

Dijelaskannya, kasus Covid-19 baru yang datang ke IGD hingga Sabtu sore, 5 Juni 2021, mengalami stagnasi karena adanya delapan pasien dengan kondisi cukup berat.

Baca Juga: Viral! Video Adegan Ranjang Barbie Kumalasari dengan Brondong Tersebar, Buruan Sebelum Dihapus!

"Mungkin tadi malam sudah berkurang. Jadi, kami sterilisasi IGD dulu selama tiga hari atau sampai normal kembali," jelas Farhat.

Ditanya penyebab meningkatnya pasien karena mudik lebaran lalu, Farhat menegaskan tidak bisa memastikan. "Coba ke Dinkes yang melakukan tracing. Jadi, rumah sakit hanya menangani pasien yang datang saja. Semoga Selasa kami bisa beroperasi dengan normal," tutur dia.

Ia hanya bisa menjelaskan bahwa peningkatan pasien di RSUD terjadi sejak Jumat, 4 Juni 202). Bahkan, dari 90 bed yang tersedia di sana penuh.

"Kami tingkatkan sampai 90 itu juga masih full semua, angka BOR-nya mendekati 90 persen. Idealnya kan 60 hingga 70 persen," tandas Farhat.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah