ZONA SURABAYA RAYA - Media asal Amerika Serikat, The Associated Press atau AP, bingung mengenai nasib Yevgeny Prigozhin pasca batalnya kudeta pasukan Wagner terhadap militer Rusia.
Pasalnya, pemerintah Rusia sudah menyetujui untuk memberikan pengampunan kepada Prigozhin atas upaya kudeta yang batal ia lakukan pada Sabtu, 26 Juni lalu.
Kabarnya, Presiden Belarusia, Aleksandr Lukashenko berhasil menengahi konflik antara Prigozhin dengan Kremlin.
Selanjutnya Prigozhin beserta seluruh pasukan Wagner akan diizinkan untuk menetap di Belarusia sebagai langkah mendapatkan amnesti.
Baca Juga: Wagner Tak Jadi Kudeta di Rusia, Kasus Pidana Prigozhin Tetap Lanjut
Namun, AP mempermasalahkan penyelidikan Prigozhin yang masih berjalan. Memang media milik pemerintah Rusia, TASS melaporkan Kejaksaan Agung Rusia sendiri belum berniat untuk menutup kasus pidana terhadap Prigozhin.
Masalah berikutnya, nasib Prigozhin hari ini belum diketahui. Apalagi kabar bahwa Prigozhin akan diizinkan tinggal Belarusia membuat AP menyampaikan bahwa hal itu hanya memberikan sedikit perlindungan kepada Prigozhin, sebab Belarusia merupakan sekutu Rusia.
Prigozhin yang memimpin pasukan Wagner selama ini terlihat memiliki hubungan baik dengan pemerintah Rusia.