Angin Segar RUSIA Bakal Hentikan Serangan ke UKRAINA

- 7 Maret 2022, 16:40 WIB
Seorang tentara Rusia terlihat menangis saat melakukan panggilan telepon sambil menyantap makanan dan minuman yang diberikan oleh warga Ukraina dalam sebuah video yang viral di media sosial Twitter..
Seorang tentara Rusia terlihat menangis saat melakukan panggilan telepon sambil menyantap makanan dan minuman yang diberikan oleh warga Ukraina dalam sebuah video yang viral di media sosial Twitter.. /@ChrishtoperJM/Tangkap Layar Twitter

ZONA SURABAYA RAYA - Setelah digempur lebih dari seminggu oleh pasukan Rusia, kini Ukraina mendapat angin segar. Kementrian Pertahanan Rusia mengatakan orang-orang yang hendak meninggalkan Kiev dapat diterbangkan ke Rusia.

Kemenhan Rusia juga mengatakan bahwa pihaknya juga akan menggunakan drone untuk mengawasi evakuasi.

Dilansir ZonaSurabayaRaya dari Reuters, Senin 7 Maret 2022, militer Rusia akan menghentikan serangan dan membuka koridor kemanusiaan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk di ibu kota Kiev pada Senin ini, mulai pukul 10.00 waktu Moskow (14.00 WIB).

Sementara itu dilansir dari RIA, berdasarkan peta yang dirilis, koridor dari Kiev akan tersambung ke Belarus dan warga sipil dari kota Kharkiv hanya akan memiliki satu koridor yang mengarah ke Rusia.

Baca Juga: Konflik RUSIA dan UKRAINA Pengaruhi Kondisi Alutsista Indonesia

Sebelumnya rencana operasi evakuasi dari kota Mariupol dan kota terdekat Volnovakha gagal selama dua hari. Kegagalan itu lantaran kedua negara saling menuding tidak mematuhi genjatan senjata.

Diketahui di kota Mariupol, otoritas Ukraina berencana untuk mengevakuasi 200.000 lebih warga sipil atau separuh dari populasi kota tersebut.

Koridor dari kota Mariupol dan Sumy akan tersambung ke kota-kota lainnya di Ukraina dan ke Rusia.

Baca Juga: Kepala VLADIMIR PUTIN Dihargai Rp14 Miliar oleh Pengusaha Rusia dalam Sayembara

Disebutkan bahwa koridor tersebut akan dibuka dari sejumlah kota seperti Kharkiv, Mariupol dan Sumy dan ditetapkan atas permintaan Presiden Prancis Emmanuel Macron.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Reuters RIA Novosti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x