Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pecahnya Perang Dunia 3, yang ditandai dengan invasi Rusia terhadap Ukraina belum mencapai tujuan. Dalam invasi itu Presiden Vladimir Putin ingin menggulingkan pemerintahan Ukraina.
Akibat dari invasi tersebut telah sedikitnya lebih dari 870.000 warga menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga. Aksi Putin tersebut sekaligus mengguncang ekonomi global saat negara-negara dan perusahaan antre untuk mengisolasi Moskow.
Dilansir dari Reuters, pada Rabu 3 Maret 2022, Kantor PBB untuk HAM mengonfirmasikan bahwa sebanyak 227 warga sipil tewas dan 525 yang terluka di Ukraina hingga 1 Maret menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Pemimpin SUPER POWER Sebut Ekonomi RUSIA Terguncang Akibat Kesalahan Putin
Kantor PBB untuk HAM melalui pernyataan mengatakan bahwa sebagian besar korban disebabkan oleh penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur roket multiple serta serangan udara. Akibatnya, area terdampak pun meluas.
Semantara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington mengatakan bahwa serangan Rusia memusnahkan target non-militer, namun tidak langsung menuding Moskow sengaja menargetkan warga sipil.
"Kami memantau secara saksama apa yang terjadi di Ukraina saat ini, termasuk apa yang terjadi pada warga sipil. Kami mempertimbangkan itu, kami mendokumentasikannya dan kami ingin memastikan, salah satunya, bahwa ada pertanggungjawaban atas itu," kata Blinken.
Baca Juga: Ukraina Pakai MINYAK BABI Hadapi Pasukan Sekutu Rusia
Pihaknya mengaku yakin bahwa jumlah korban tewas sesungguhnya dalam konflik kedua negara itu "jauh lebih tinggi", terutama di wilayah kekuasaan pemerintahan, karena laporan di sejumlah area pertempuran sengit tertunda.***
