Ilmuwan Inggris Sebut 2 Kali Vaksin Belum Cukup Tangkal Varian Omicron

19 Desember 2021, 10:59 WIB
Ilmuwan Inggris menyebut 2 kali vaksin belum cukup tangkal varian Omicron. Harus vaksin Booster /pixabay/Surprising_Shots

ZONA SURABAYA RAYA - Virus Covid-19 telah bermutasi kembali pada varian baru bernama Omicron. Kasus Omicron bahkan telah masuk di wilayah Indonesia.

Ternyata, dua dosis vaksin Covid tidak cukup untuk menghentikan penangkapan varian Omicron. Hal ini telah diperingatkan oleh para ilmuwan Inggris.

Dilansir dari Indiatimes, analisis awal kasus UK Omicron dan Delta menunjukkan vaksin kurang efektif dalam menghentikan varian baru.

Tetapi booster atau vaksin ketiga mencegah sekitar 75% orang mendapatkan gejala Covid.

Pengembang vaksin BioNTech dan Pfizer mengatakan bahwa suntikan ketiga vaksin COVID-19 mereka mampu menetralkan varian Omicron baru dalam tes laboratorium.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Lontarkan Guguran Awan Panas Setinggi 2.000 Meter di Atas Puncak, Lavanya juga Keluar

Itu berarti sebuah sinyal awal bahwa suntikan vaksin booster dapat menjadi kunci perlindungan terhadap infeksi dari varian yang baru diidentifikasi.

Perusahaan Jerman dan AS mengatakan dua dosis vaksin mereka menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih rendah tetapi masih bisa melindungi terhadap penyakit parah.

Varian Omicron, pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong bulan lalu, telah memicu alarm global tentang lonjakan infeksi lainnya.

Kasus telah dilaporkan dari Jepang lalu ke Amerika Serikat dan berlanjut di seluruh Eropa.

Baca Juga: Viral, Tikus Ini Malah Mengumpulkan Uang Untuk Pemilik Rumah, Jumlahnya Fantastis!

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengklasifikasikan Omicron pada 26 November sebagai "varian yang menjadi perhatian" tetapi mengatakan tidak ada bukti yang mendukung perlunya vaksin baru yang dirancang khusus untuk mengatasi varian dan mutasinya.

Namun demikian, perusahaan mengatakan mereka akan melanjutkan upaya untuk membawa vaksin COVID-19 spesifik Omicron ke pasar.***

sumber indiatimes

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Indiatimes

Tags

Terkini

Terpopuler