UUS Bank Jatim Dukung Penguatan Pasar Uang Antar Bank Syariah

- 27 Oktober 2023, 15:21 WIB
UUS Bank Jatim Dukung Penguatan Pasar Uang Antar Bank Syariah
UUS Bank Jatim Dukung Penguatan Pasar Uang Antar Bank Syariah /Zona Surabaya Raya/Dok

Baca Juga: Jadwal Live Streaming El Clasico Real Madrid Vs Barcelona, Sabtu 28 Oktober 2023

”Implementasi dari business deal ini diharapkan dapat memperkuat integrasi dan sinergi antara pelaku pasar serta meningkatkan harmonisasi hubungan bersama regulator sebagai pemangku kebijakan,” ungkapnya.

Hery memaparkan, di tengah gejolak ekonomi saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga baik. Diperkirakan pada tahun 2023 ini pertumbuhan ekonomi sekitar 4,5 s.d 5,3 persen dan diharapkan lebih meningkat lagi pada 2024.

Kemudian bila dilihat lebih dalam, perbankan syariah juga menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan angka per Juni 2023, baik asset, pembiayaan, maupun DPK perbankan Syariah mampu tumbuh double digit. ”Asset perbankan syariah tumbuh lebih dari 14% secara tahunan, pembiayaan tumbuh lebih dari 17% secara year on year, serta DPK tumbuh 10,27%,” lanjutnya.

Baca Juga: PRO AVL Indonesia Expo 2023 Targetkan 5000 Pengunjung

Selanjutnya, dari sisi market share perbankan syariah juga tumbuh meskipun relatif kecil, hanya di kisaran 7%. Menurut hery, hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi bank syariah untuk terus tumbuh. Pihaknya berharap, semoga dengan kolaborasi yang baik antar industri, peluang untuk meningkatkan market share masih terbuka di masa-masa yang akan datang.

”Seperti pada kesempatan sekarang, perbankan Syariah telah melakukan sinergi atau kerja sama inklusi keuangan dalam beberapa transaksi sesuai prinsip syariah, antara lain SIPA, Repo Syariah, SiKA, Bank Kustodian, dan penyaluran pembiayaan. Kami berharap ke depannya akan semakin banyak lagi kolaborasi demi memajukan perbankan syariah,” tuturnya.

Ketua DEKS Bank Indonesia Arief Hartawan menambahkan, pihaknya berharap bahwa kondisi perekonomian dan situasi politik ke depan bisa terus kondusif untuk mendukung perkembangan perbankan.

”Kami juga terus mendorong penguatan efektivitas pemberian insentif guna mendorong pembiayaan baik secara konvensional maupun syariah. Adapun fokus kebijakan saat ini berada di sektor hilirisasi, kemudian perumahan, pariwisata, dan juga pembiayaan inklusif untuk ekonomi hijau. Kemudian dari segi pembiayaan syariah masih didominasi oleh konsumsi yaitu KPR, KKB, juga multiguna,” ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Budi W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah