Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Meningkat, OJK Jatim Target Naikkan Kredit Perbankan

25 Februari 2023, 15:22 WIB
Ketua OJK Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi /Zona Surabaya Raya/

 

ZONA SURABAYA RAYA - Provinsi Jawa Timur merupakan barometer pusat pertumbuhan perekonomian kawasan Indonesia bagian timur.

 

Julukan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur terus menggeliat meningkat pasca pandemi Covid-19.m

Geliat pertumbuhan ekonomi Jawa Tomur juga ditegaskan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi, di di mana dirinya menyampaikan bahwa Jawa Timur penyumbang perekonomian terbesar kedua (Q4 2022) di Pulau Jawa.

Sumbangan perekonomian tersebut dengan kontribusi sebesar 24,99 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan IV 2022 sebesar 4,76 persen (yoy).

Baca Juga: Selesaikan Permasalahan di Industri Asuransi OJK Berkomitmen Meningkatkan Perlindungan Terhadap Konsumen

Diketahui bahwa sejak Triwulan II 2021 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur menunjukkan tren positif.

“Sektor industri pengolahan menjadi motor penggerak perekonomian Jawa Timur dengan memberikan kontribusi sebesar 30,93 persen diikuti dengan sektor perdagangan sebesar 19,14 persen,” kata Bambang Mukti Riyadi.

Sementara pada Triwulan IV 2022, sektor industri pengolahan menyumbang porsi terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur sebesar 30,93 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,71 persen (yoy).

Secara umum, Industri pengolahan masih berada pada fase ekspansi khususnya industri makanan dan minuman, industri kulit, dan industri kimia.

Baca Juga: Marak Pembobolan M-Banking, OJK Ajak Masyarakat Jalankan 6 Langkah Pengamanan

Akan tetapi industri tembakau tertekan akibat kenaikan cukai tembakau, sedangkan industri tekstil harus menghadapi tekanan kenaikan harga bahan baku dan penurunan permintaan luar negeri.

Sementara itu, terkait kinerja penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur memperkirakan tahun ini bisa tumbuh setidaknya di atas 10 persen.

Berdasarkan catatan OJk Regional 4 Jatim, diketahui bahwa total penyaluran kredit perbankan pada 2022 mencapai Rp535,3 triliun.

Jumlah tersebut tumbuh 6,69 persen (yoy) seiring dengan ekonomi Jatim yang makin tumbuh disertai adanya penambahan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan skema kredit murah UMKM.

 

Meski demikian dikatakan Bambang Mukti Riyadi, bahwa kinerja pertumbuhan kredit Jatim tersebut lebih rendah jika dibandingkan nasional yang bisa mencapai 11,35 persen.

 

Hal ini disebabkan karena daerah non konvensional seperti Maluku sedang banyak proyek.

Maka dari itu membuat kinerja kredit nasional bisa tumbuh lebih tinggi.

“Kredit khusus UMKM tercatat mencapai Rp205,6 triliun atau tumbuh 11,25 persen (yoy). Sedangkan kredit UMKM secara nasional mampu tumbuh 17,13 persen,” jelas Bambang Mukti Riyadi.

Lebih lanjut mengenai penopang kredit perbankan di Jawa Timur 2022, Bambang Mukti Riyadi menjelaskan ada 3 sektor prioritas.

Ketiga sektor prioritas tersebut yakni:

Sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp141,5 triliun atau tumbuh 5,50 persen (yoy)

Industri pengolahan Rp113 triliun atau tumbuh 6,08 persen

Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan Rp37,9 triliun atau tumbuh 20,36 persen.

Bambang Mukti Riyadi menjelaskan bahwa tiga besar sektor prioritas itu masih mengalami pertumbuhan yang ditopang oleh UMKM, utamanya pada sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor pertanian, perburuan dan kehutanan.

“Tingginya pertumbuhan kredit UMKM ini sejalan dengan program-program pemerintah yang terus menggenjot pertumbuhan kinerja usaha mikro kecil dan menengah bahkan sejak pandemi Covid-19,” jelas Bambang Mukti Riyadi.

Dikatakan pula bahwa struktur ekonomi Jawa Timur banyak ditopang oleh UMKM.

Sehingga ketika terjadi gejolak ekonomi global, mereka yang mampu menopang, berbeda dengan negara lain seperti AS.

Maka dari itu OJK Jawa Timur sangat optimistis kinerja kredit di Jatim tahun ini akan lebih bagus, sejalan dengan penguatan transformasi dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim yang terus memacu penyaluran kredit produktif.

 

Sementara itu mengenai Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Jawa Timur terus meningkat.

Berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), menyebutkan indeks literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur meningkat pada tahun 2022 sebesar 55,32 persen lebih tinggi dari nasional sebesar 49,68 persen.

Sedangka inklusi keuangan Jawa Timur pada tahun 2022 sebesar 92,99 persen dan nasional hanya 85,10 persen.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler