JD.ID Resmi Tutup di Indonesia, Bos Tunjungan Plaza Surabaya: Bisnis Offline seperti Mall Lebih Sustainable

31 Januari 2023, 11:43 WIB
JD.ID Resmi Tutup di Indonesia, Bos Tunjungan Plaza Surabaya Sebut Bisnis Offline seperti Mall Lebih Sustainable /Darma Legi/Galamedia

ZONA SURABAYA RAYA- Kabar mengejutkan datang JD.ID. Layanan belanja online atau e-commerce ini secara resmi menutup layanannya di Indonesia.

Dalam pengumumannya, JD.ID resmi tutup secara permanen pada 31 Maret 2023. Namun masih melayani order terakhir pada 15 Februari 2023.

"Dengan berat hati, kami memberitahukan bahwa JD.ID akan menghentikan semua layanan pada 31 Maret 2023," tulis JD.ID dalam keterangan resminya.

Kabar tutupnya JD.ID ini pun mendapat tanggapan dari Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi. Ia menyatakan tidak terlalu kaget dengan tutupnya JD.ID di Indonesia. Indikasinya sudah terlihat sejak pandemi menghantam tanah air.

Baca Juga: Jaksa: Miliaran Rupiah Uang Penggelapan BBM PT Meratus Line Surabaya Diduga Masuk ke Rekening Direksi

Menurut Sutandi Purnomosidi, bisnis offline seperti mall dengan aset yang nyata, justru lebih sustainable ketimbang online.

"Apalagi start up yang langsung besar cukup riskan, dan ada kecenderungan sekarang bahwa business online tendensinya malah masuk ke offline," papar Sutandi Purnomosidi dihubungi Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network), Selasa 31 Januari 2023.

Seperti diketahui, Pakuwon Group merupakan rajanya properti dari Surabaya, Jawa Timur.

Selain mengelola sejumlah apartemen dan perumahan, Pakuwon Group memiliki sejumlah mall besar Surabaya, Solo hingga Jakarta.

Baca Juga: Baru 8 Bulan Menikah, Eksportir Ikan Hias Surabaya Gugat Cerai Suami Keduanya, Pemicunya Banyak Dialami Istri

Di Surabaya, misalnya, ada Tunjungan Plaza yang menjadi ikon di kota pahlawan. Lalu, ada Pakuwon Mall dan Pakuwon Trade Center hingga Royal Plaza.

Di tengah gempuran marketplace di Indonesia, mall offline yang dikelola Pakuwon Group justru berkembang.

Kembali ke masalah tutupnya JD.ID, menurut Sutandi Purnomosidi, kondisi ekonomi global dan tanah air turut mempengaruhi. Isu resesi ekonomi bukanlah isapan jempol.

"Pandemic dan kondisi Global Economic yang tidak bagus jelas berpengaruh," tandas pengusaha yang juga sebagai Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur periode 2022-2025 ini.

Baca Juga: 10 Drakor Populer yang paling Banyak Ditonton Sepanjang Masa, Cek Drama Favoritmu! (Bagian 1)

"Resesi di banyak negara maju membuat perputaran bisnisnya tidak bisa meningkat, bahkan cenderung drop. Bahkan saham-saham seperti Alibaba, Amazone pun drop lebih dari 50 persen," pungkas Sutandi.

Sementara itu, dalam keterangan resmi JD.ID, alasan penutupan operasional e-commerce itu karena JD.com akan berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler