Bangun Kembali Kota Lama, Wali Kota Surabaya Dirikan Museum di Kawasan Wisata Religi Ampel

26 Februari 2024, 13:00 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (depan) saat memimpin aksi bakti massal di Kecamatan Pabean Cantian, pada Minggu, 25 Februari 2024 /Pemkot Surabaya/

ZONA SURABAYA RAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan sejumlah rencana penataan yang akan dilakukan di kota lama, khususnya di kawasan wisata religi Sunan Ampel.

Salah satu inisiatifnya termasuk membangun gapura untuk kawasan Ampel, mengatur pedagang setempat, dan mendirikan museum di Langgar (Musala) Gipo.

Wali Kota Eri membagikan rencana tersebut setelah memimpin aksi bakti massal bersama ribuan pegawai Pemerintah Kota Surabaya di sepanjang Jalan Kalimas Timur, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian, pada Minggu, 25 Februari 2024.

Baca Juga: 10.000 Porsi Lontong Cap Go Meh Gratis 2024 Ludes Disantap Warga di Balai Kota Surabaya

"Di kawasan ini, ada Masjid Serang dan Langgar Gipo. Tempat-tempat bersejarah di Surabaya. Itulah sebabnya saya ingin Langgar Gipo dan Masjid Serang menjadi salah satu tujuan bagi pengunjung yang datang ke kota lama di kawasan Ampel," ujar Wali Kota Eri saat berkunjung ke Langgar Gipo.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Wali Kota Eri menekankan perlunya perbaikan dan revitalisasi di situs-situs bersejarah tersebut.

Ia berharap kawasan Ampel dapat menjadi pusat kegiatan religi sekaligus ekonomi masyarakat.

"Jadi, Langgar Gipo dan Masjid Serang akan menjadi bagian integral dari kawasan Ampel," tambahnya.

Selanjutnya, Wali Kota Eri berencana mendirikan museum di lantai dua Langgar Gipo.

Keputusan ini didasarkan pada nilai sejarah musala yang diperkirakan sudah berdiri selama ratusan tahun di Jalan Kalimas Udik, memberikan kontribusi besar bagi identitas Surabaya sebagai Kota Pahlawan.

"Oleh karena itu, kami sedang merenovasi Langgar Gipo, dan di lantai dua, kami akan membuat museum. Sehingga, orang yang datang ke Surabaya bisa mempelajari sejarahnya, siapa yang ada di sini, dan tokoh-tokoh pendiri melalui museum Langgar Gipo," terangnya.

Pendekatan yang sama akan diterapkan pada Masjid Serang, yang terletak di Jalan Panggung No 141, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya.

Baca Juga: Kabar Baik! 5 Wisata di Jawa Timur dengan Promo Spesial Pemilu 2024, Mulai Jatim Park hingga KBS Surabaya

Masjid dengan arsitektur budaya Yaman ini akan terkoneksi dengan situs-situs bersejarah lainnya.

"Saya telah meminta koordinasi dengan PLN terkait listrik, memastikan bahwa listrik mencapai kota lama. Ini akan benar-benar menghubungkan segalanya di kawasan Ampel," ungkap Wali Kota Eri.

Selain memperbaiki bangunan-bangunan bersejarah, Wali Kota Eri juga memperhatikan nasib para pedagang dan warga di kawasan Ampel dan Kalimas Timur.

Oleh karena itu, ia berencana untuk merapihkan UMKM dan pedagang di tepian sungai. Pedagang akan dipindahkan dengan rapi ke pusat kuliner di sekitar Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian yang saat ini sedang direnovasi.

"Juga, kami akan membongkar area di depan tempat parkir bus wisata religi Ampel, tempat para pedagang sekarang berjualan. Sehingga, dari depan, akan terlihat bahwa ini adalah tempat para pedagang di sekitar Ampel," tegasnya.

Selanjutnya, Wali Kota Eri memperhatikan kawasan sepanjang Jalan Kalimas Timur.

Saat menelusuri kawasan tersebut, ia melihat banyak truk tronton yang terparkir di trotoar, menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas warga setempat.

Baca Juga: Liburan Imlek 2024 ke Surabaya Saja, ini 3 Wisata Ikonik Bersejarah dan Instagramable, Serasa di China!

"Saya mendorong semua investor di Surabaya untuk berinvestasi, tetapi ketika memiliki pabrik, pastikan memiliki tempat parkir yang memadai, bukan di jalan. Saya merasa kasihan pada warga saya yang terganggu," tegasnya.

Sebagai kesimpulan, Wali Kota Eri menyampaikan terima kasih kepada semua tokoh masyarakat, kepala lingkungan, dan warga di kawasan Ampel yang bekerja sama meningkatkan lokasi tersebut.

Ia berharap kawasan ini bisa menjadi tujuan wisata religi sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua tokoh masyarakat di kawasan Ampel, seluruh kepala lingkungan, dan warga yang bekerja keras bersama untuk mewujudkannya," tutupnya. ***

Editor: Rangga Putra

Tags

Terkini

Terpopuler