ZONA SURABAYA RAYA - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dikhawatirkan banyak yang sakit dan kelelahan karena menangani Pemilu 2024. Kejadian ini pernah terjadi di Pemilu sebelumnya, bahkan ada yang meninggal dunia.
Agar petugas KPPS yang sakit dan kelelahan bisa tertangani dengan baik, Pemkot Surabaya sudah melakukan antisipasi. Yakni menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) untuk Pemilu 2024.
Baca Juga:
- Usai Hadiri Kampanye Ganjar-Mahfud, Bus Rombongan Partai Hanura asal Surabaya Kecelakaan di Tol Ngawi, 3 Tewas
- UPDATE Kecelakaan Bus Rombongan Partai Hanura di Tol Ngawi, Ini Data Lengkap Korban Tewas dan Luka-luka
Selain menugaskan nakes di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Pemkot Surabaya juga membuka layanan Puskesmas ses Surabaya untuk siaga 24 jam pada saat pelaksanaan Pemilu 2024.
“Kami turut mencantumkan nomor hotline 24 jam aktif di tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga (ketika sakit) dapat menentukan rujukan tingkat pertama di puskesmas dan tingkat kedua di RSUD,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Minggu, 4 Februari 2024.
Nanik mengungkapkan, sebelum pelaksanaan pemilu dimulai, Dinkes Surabaya turut melakukan skrining kesehatan untuk petugas KPPS.
Baca Juga: Gerindra Diprediksi Ungguli PDIP dan PKB di Jawa Timur, Ini Hasil Survei Terbaru Pemilu 2024
Diketahui, di Kota Surabaya ada 57.169 petugas KPPS. Nantinya, puluhan ribuan petugas KPPS itu akan bertugas melayani 8.167 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kota Surabaya.
Ia memastikan, nakes di masing-masing wilayah puskesmas bisa melayani dengan baik dan siap siaga selama penyelenggaraan Pemilu 2024. Sehingga, ketika ada petugas TPS yang mengalami sakit atau kelelahan, bisa segera dilakukan tindakan medis.