Calon Dokter Unair Surabaya Ditemukan Meninggal di Mobil, Tinggalkan Surat Wasiat Berbahasa Inggris

- 5 November 2023, 18:47 WIB
Ilustrasi. Mahasiswa Unair Surabaya ditemukan meninggali di dalam mobil
Ilustrasi. Mahasiswa Unair Surabaya ditemukan meninggali di dalam mobil /Sumber foto [email protected]/

ZONA SURABAYA RAYA- Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ditemukan meninggal dunia di dalam mobil, yang terpakir di apartemen kawasan Tambak Oso, Waru, Sidoarjo.

Calon dokter hewan yang masih menempuh studi di Unair Surabaya itu berinisial CA, umur 21 tahun. Dari identitas yang ditemukan polisi, mahasiswa tersebut berasal dari Kediri, Jawa Timur.

Saat ditemukan pada Minggu pagi, 5 November 2023, korban berada di dalam mobil dengan nopol AG 1484 BY.

Namun penyebab korban meninggal, Polsek Waru yang menangani kejadian ini masih menunggu hasil otopsi.

Baca Juga: 797 Caleg Resmi Masuk DCT DPRD Surabaya, Simak Daftar Calon Tetap di Pemilu 2024, Bisa Download di Sini

"Nunggu autopsi dulu, belum tahu penyebab meninggalnya korban," kata Kanit Reskrim Polsek Waru AKP Ahmad Yani kepada wartawan.

Rencananya, jenazah CA dipulangkan ke kampung halamannya di Kediri untuk dimakamkan setelah autopsi selesai.

Korban Tinggalkan Surat Wasiat

Meski belum diketahui pasti penyebab korban meninggal, namun polisi menemukan sejumlah petunjuk di lokasi kejadian (TKP).

Dari dalam mobil bernopol AG 1484 BY, tempat CA ditemukan tewas, polisi menemukan sejumlah barang pribadi milik korban berupa telepon genggam dan kartu identitas diri.

Selain itu, terdapat benda berupa tabung helium beserta selang mengarah ke kantong plastik yang membungkus kepala korban serta sepucuk surat wasiat berbahasa Inggris.

"Ada handphone, dompet korban, dan tabung helium. Suratnya berbahasa Inggris," ujar Ahmad Yani.

Ia menyebut surat berbahasa Inggris itu ditujukan kepada orang tua, sahabat dan orang dekat korban. Namun, Yani enggan mengungkapkan isi surat tersebut lantaran masih diselidiki.

"Bahasa Inggris pokoknya, masih bingung ini," pungkas dia.

Dosen Unair Kaget

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof. Dr. Murni Lamid ketika dikonfirmasi terpisah mengaku terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswanya tersebut.

Murni mengatakan bahwa CA saat ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan, yaitu program co-asistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi.

"Saya cukup kaget dan deg-degan ini tadi. Saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," ujarnya.

Menurut Murni, korban CA dikenal memiliki kepribadian yang baik dan mempunyai banyak teman serta sahabat.

CA juga berada di kelompok 41, yang pada Senin, 6 Noveber 2023, akan menjalani program co-asistensi di divisi parasitologi.

"Saya dapat berita dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa-siapanya, cuma dua orang tante dan om, kemudian satu dosen dari kampus, sedangkan yang lainnya tidak ada," ungkapnya.. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah