Alfan menyebut faktor elektabilitas Khofifah tertinggi karena kepuasan warga Jatim atas kinerjanya di angka 82,8%. Namun, ia menilai petahana tidak aman jika elektabilitasnya belum mencapai 50%.
"Temuan di atas menunjukkan tingkat kepuasan terhadap Khofifah tinggi. Namun sebagai incumbent belum mencapai angka psikologis elektabilitas 50%. Nama-nama menteri yang juga menjabat sebagai pimpinan parpol di Jatim ikut bersaing sehingga kekuatan struktur parpol di Jatim menjadi hal yang diperhitungkan," jelasnya.
Alfan mencontohkan ketua parpol yang berpotensi bisa mengejutkan di Pilgub Jatim 2024 mulai Emil, Halim, hingga Sarmuji.
"Ada nama Sarmuji yang memiliki
kekuatan struktur di Golkar Jatim. Ini bisa menjadi underdog dalam pertarungan Pilgub Jatim 2024," tegasnya.
Sementara dalam segmentasi wilayah, Khofifah unggul di semua wilayah baik Arek, Matraman, Tapal Kuda, Madura, hingga Pandalungan.
"Di wilayah Arek, elektabilitas Khofifah mencapai 30% dan Risma
27,7%. Keduanya bersaing ketat dalam rentang margin of error. Wilayah Matraman, Khofifah meraih elektabilitas 50%, Risma 14,4%, dan di posisi ketiga Sarmuji 8,2%," jelasnya.
"Pada wilayah Pandalungan, elektabilitas Khofifah 34,3%, diikuti oleh