Network
ZONA SURABAYA RAYA- Kota Surabaya yang tidak masuk menjadi Smart City versi IMD Smart City Index (SCI) dinilai sebagai pukulan berat bagi Pemerintah Kota (Pemkot).
Pasalnya, tidak masuknya Surabaya menjadi salah satu smart city menunjukkan adanya permasalahan dengan Kota Surabaya saat ini.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony menilai, tidak terpilihnya Kota Surabaya menjadi smart city karena masih belum adanya Pemerintahan memberikan peran pada masyarakat agar lebih berdaya.
"Kami yang ada di pemerintah kota menilai terdapat peran serta masyarakat yang minim perhatian dalam smart city. Mestinya smart city itu memberikan ruang kepada warga supaya lebih berdaya," urai AH. Thony.
Baca Juga: Pengamat Tata Kelola dan Legislatif Mengupas Mengapa Surabaya Tak Masuk Smart City, Gak Bahaya Ta?
Setali tiga uang dengan AH Thony, Pengamat Tata Kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Putu Rudy, yang hadir sebagai narasumber, menyebut kalau parameter smart city versi IMD tersebut berlandaskan pengalaman warganya.
Bukan berdasarkan pemerintah kota sebagai pemberi layanan. Seperti misalnya saja, layanan kependudukan bisa dilakukan secara online, tapi seberapa jauh warga sudah dapat menggunakan layanan public berbasis ini.
Baca Juga: BHD dan Bhakti Kesehatan Pada HUT Bhayangkara ke 77 Pecahkan Rekor Muri
