Network
ZONA SURABAYA RAYA- Implementasi pendidikan karakter bagi peserta didik yang ada di Kota Surabaya menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot). Salah satunya diimplementasikan melalui sekolah ramah anak.
Sampai saat ini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara konsisten mengkumandangkan penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik. Hal ini dilakukan guna memepersiapkan anak-anak untuk menghadapi era digitalisasi.
Harapannya para peserta didik dapat memanfaatkan penggunaan internet untuk mengoptimalkan bakat dan minat.
Yusuf Masruh selaku Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menjelaskan, sekolah ramah anak yang berada pada taraf SD serta SMP, harapannya dapat memberikan ruang aman dan nyaman untuk anak selama berada di lingkungan pendidikan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Jadwal Ida Dayak Buka Pengobatan di Lapangan Kodam Brawijaya Surabaya 1-4 Mei, Benarkah?
"Harapan sekolah menjadi ramah, nyaman dan menyenangkan dalam semua pembelajaran, dasarnya adalah lingkungannya disekolah yang bersifat rekreatif tapi edukatif,” kata Yusuf dikutip dari laman surabaya.go.id, Jumat, 14 April 2023.
Oleh karena itu, Yusuf Masruh mengimbuhkan, upaya penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik, mengacu kepada aspek teligi, akademik, dan pengembangan talenta anak. Salah satu contoh nyatanya adalah Tunas Hijau dengan proyek sekolah yang aktif di bidang lingkungan.
Selanjutnya Yusuf juga mengungkapkan, bahwa penerapan program Sekolah Ramah Anak pada taraf SD dan SMP Negeri ataupun Swasta di Kota Surabaya telah berjalan. Penerapan program Sekolah Ramah Anak di setiap wilayah berbeda-beda, dikarenakan mengacu kepada karakteristik daerah dan inovasi dari pihak sekolah.
Lebih detail lagi, Sekolah Ramah Anak juga telah diterapkan di SDN Dupak 1 Kota Surabaya. Dalam penerapannya, SDN Dupak 1 Kota Surabaya menjalankan program 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Selain itu peserta didik yang ada di SDN Dupak 1 Kota Surabaya juga diberikan penguatan pada aspek religi, akadmeik, serta pengembangan talenta.
Baca Juga: MASYA ALLAH! Pria di Surabaya Ini Tega Bakar Istri dan 2 Anaknya saat Puasa Ramadhan
Ahmad Nur Khalim selau Kepala SDN Dupak 1 Kota Surabaya menambahkan, guna melakukan penguatan dalam aspek religious, sebelum peserta didik memulai pembelajaran, merak diwajibkan untuk berdoa menurut kepecayaan masing-masing. Terkait dengan aspek akademik, para peserta didik terus diawasi dalam menjalani proses belajar.
Ahmad Nur Khalim juga mengungkapkan, dari aspek pengembangan talenta, siswa terus diberikan penguatan terkait dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Penguatan juga tidak hanya berkutat kepada siswa, namun juga tenaga pendidik. Hal ini sebagai langkah antisipasi apabila terdapat tenaga pendidik yang berperilaku kurang baik.
Penguatan-penguatan yang ada di lingkungan pendidikan akan terus dilakukan, mengingat pasca pandemi ruang untuk berinteraksi dan menyalurkan kreativitas sangatlah terbatas.
Baca Juga: Tuban Diguncang Gempa M 6,6, Daerah di Jawa Timur hingga Jawa Barat Bergetar, Ini Penjelasan BNPB
Selain memberikan dukungan bagi program Sinau dan Ngaji Bareng dari Pemkot Surabaya. SDN Dupak 1 Kota Surabaya juga turut mengoptimalkan ruang ekspresi bagi peserta didik.
Ahmad berharap, lewat kebiasaan berinteraksi serta menyampaikan pendapat kepada teman dan tenaga pendidik, dapat menimbulkan rasa percaya diri dari peserta didik. Selain itu dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter,***
