2 Tahun Pimpin Surabaya, Ini 7 Cara Eri Cahyadi Dongkrak Indeks Reformasi Birokrasi dan Turunkan Kemiskinan

- 28 Februari 2023, 07:59 WIB
2 Tahun Pimpin Surabaya, Ini 7 Cara Wali Kota Eri Cahyadi yang Berhasil Dongkrak Indeks Reformasi Birokrasi dan Turunkan Kemiskinan
2 Tahun Pimpin Surabaya, Ini 7 Cara Wali Kota Eri Cahyadi yang Berhasil Dongkrak Indeks Reformasi Birokrasi dan Turunkan Kemiskinan /Zona Surabaya Raya/PRMN

ZONA SURABAYA RAYA - Eri Cahyadi dan Armuji genap 2 tahun memimpin Kota Surabaya. Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya itu resmi dilantik pada 26 Februari 2021 silam.

Meski dihantam badai Covid-19 saar awal memimpin Surabaya, tak menghalangi Eri Cahyadi dan Armuji mencatatkan prestasi.

Bahkan hanya dalam kurun waktu 2 tahun, Eri Cahyadi dan Armuji mampu meningkatkan indeks reformasi birokrasi dan menurunkan angka kemiskinan di Surabaya.

Dalam penilaian Indeks Reformasi Birokrasi, misalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dipimpin Wali Kota Eri Cahyadi mampu meningkatkan kategori Indeks Reformasi Birokrasi dari BB (Baik) menjadi A (Sangat Baik).

Baca Juga: Eri Cahyadi Keluarkan Aturan Baru Bagi Warga yang Bangun Rumah di Surabaya, Simak Sampai Selesai

Selain itu, duet Eri Cahyadi dan Armuji juga sukses menekan angka kemiskinan di Surabaya. Ini terlihat dari data setahun terakhir, tingkat kemiskinan di kota pahlawan menurun dari 1,3 juta jiwa di awal 2022 menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK pada akhir Desember 2022.

Bagaimana caranya Wali Kota Eri Cahyadi bisa menorehkan prestasi itu dalam waktu 24 bulan saja? Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini mengungkapkan rahasianya.

Kata Eri Cahyadi, reformasi birokrasi ini bagaimana memutus mata rantai sehingga pelayanan publik menjadi lebih cepat.

Untuk mencapai hal tersebut, ia pun meminta jajarannya agar berani mengambil keputusan dan menjadi orang yang solutif.

Baca Juga: Nggak Kalah dengan Singapura, Ini 15 Mall di Surabaya yang Jadi Surga Wisata Belanja, Beli Apa Saja Ada

"Sehingga di situlah saya meminta kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya untuk berani mengambil sebuah keputusan, berani tatap muka dengan orang untuk memberikan solusi," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Senin, 27 Februari 2023.

1. Perbaikan Internal Pemkot Surabaya

Eri menambahkan untuk mencapai reformasi birokrasi, maka hal yang utama adalah perbaikan dulu dari sisi internal.

Misalnya dari hal kecil, Cak Eri melarang keras jajarannya menggunakan sandal dan bermain handphone ketika melayani masyarakat.

"Misal melayani masyarakat pakai sandal jepit. Itu menunjukkan bahwa dia tidak bisa menghargai dirinya, bagaimana dia bisa menghargai orang lain," tuturnya.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Dorong Pelajar SMP, SMA, dan Pejabat Ikut Sekolah Kebangsaan, Apa Itu?

2. Pekerjaan Berbasis Elektronik

Tak hanya persoalan kecil yang menjadi perhatian serius Wali Kota Eri Cahyadi. Bahkan, untuk memangkas reformasi birokrasi, setiap laporan pekerjaan seluruh jajaran pemkot dilakukan secara elektronik.

Dengan demikian, secara realtime, ia bisa memantau langsung progres pekerjaan tersebut.

"Karena itulah saya minta semua laporan di pemkot itu berbasis elektronik," ujarnya.

Baca Juga: Dijuluki Singapura-nya Surabaya, Ini 3 Kafe Paling Hits dan Instagramable, Nggak Menguras Dompet Lho Rek!

3. Buka Layanan Publik di Balai RW

Lebih jauh lagi, Wali Kota Eri Cahyadi juga meminta jajarannya di tingkat kelurahan dan kecamatan supaya membuka layanan publik di Balai RW.

Langkah ini dilakukannya sebagai upaya memangkas reformasi birokrasi dan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

4. Semua Nomor HP Pejabat Dipublikasikan

Sementara sebagai bentuk keterbukaan informasi publik, Wali Kota Eri meminta seluruh nomor pejabat Pemkot Surabaya disampaikan ke publik.

Keputusan itu dilakukannya agar para pejabat di lingkup pemkot juga lebih dekat dengan masyarakatnya.

"Sekarang kapan dalam sejarah seluruh nomor telepon pejabat dimasukan ke website dan media sosial. Sehingga orang tahu semua, kalau tidak di Surabaya," ungkapnya.

"Karena pemimpin harus berani menghadapi masyarakatnya, kalau dia takut, maka jangan jadi pejabat. Karena kalau ada warga mengeluh, terus ke siapa," sambungnya.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Lantik Istrinya Jadi Ketua Umum GOW, Pesannya Sangat Serius

5. Pejabat Pemkot Harus Solutif

Baginya, pondasi yang kuat untuk birokrasi itu yang akan bisa mensejahterakan umat. Maka dari itu, ia menegaskan, seluruh pejabat struktural sampai wali kota, harus solutif dan berani bertanggung jawab pada setiap apa yang dikerjakan.

"Dan perubahan-perubahan itu harus dilakukan dulu dari dalam (internal) reformasi birokrasi," terangnya.

6. Anggaran Harus Berdampak Atasi Kemiskinan

Selain menjadi pejabat yang solutif, Wali Kota Eri menyebut, anggaran setiap Perangkat Daerah (PD), mulai dinas, kecamatan hingga kelurahan juga harus berdampak pada pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Setiap periodik, ia pun meminta seluruh PD menyampaikan paparan berapa jumlah warga miskin yang sudah berhasil dientaskan lewat anggaran yang digunakan.

"Jadi saya minta paparan berapa ribu orang miskin, pengangguran, yang sudah dibebaskan dengan anggaran itu. Maka dengan anggaran itu bisa kelihatan di tahun 2022, berapa pengangguran yang lepas, miskin ekstrem yang sudah lepas," katanya.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Ceritakan Perjuangan Santri Warisan KH Hasyim Asyari Jelang Satu Abad NU

7. Target Atasi Kemiskinan dan Pengangguran di 2023

Data satu tahun terakhir mencatat, jumlah warga miskin di Kota Surabaya turun drastis. Pada awal tahun 2022, jumlah warga miskin di Surabaya mencapai 1,3 juta jiwa. Sementara hingga akhir Desember 2022, jumlah warga miskin turun menjadi 219.427 jiwa atau 75.069 KK.

"Maka tahun 2023 ini, 75 ribu KK saya minta sudah kerja semuanya. Dengan model padat karya dan sebagainya. Sehingga anggaran ini benar-benar tepat sasaran," tegas Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.

Menurut dia, dalam setiap tahun, pemerintah selalu menyampaikan besaran anggaran untuk intervensi kemiskinan dan pengangguran.

Baca Juga: Belum ke Surabaya Jika Belum Nongkrong di 3 Kafe Ini, Bisa Nikmati View Kota dari Atas, Kulinernya pun Maknyus

Namun demikian, berapa banyak jumlah warga miskin yang berhasil dientaskan melalui anggaran itu tak disampaikan.

"Nah, data-data itu yang saya minta dan Alhamdulillah di tahun 2022, (warga miskin) sudah bisa turun drastis. Berarti di tahun 2023, kemiskinan ekstrem harus nol, stunting harus nol. Ini yang saya minta sehingga anggaran itu benar-benar tepat, tidak hanya menganggarkan," ungkapnya.

Selama ini, Cak Eri juga menekankan kepada jajarannya agar berani bertanggung jawab terhadap setiap anggaran yang digunakan.

Tak sekadar berkaitan dengan penggunaan anggaran, melainkan juga berapa banyak jumlah warga miskin yang telah mendapatkan manfaat dari anggaran tersebut.

"Jadi teman-teman harus diedukasi, harus bertanggung jawab terhadap anggarannya. Sehingga bisa memaparkan berapa banyak orang miskin dan pengangguran yang sudah terselesaikan dari anggaran yang sudah kita sahkan," pungka Eri Cahyadi. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x