Oleh karena itu, Satpol PP Kota Surabaya bersama kecamatan dan TNI-Polri terus melakukan Patroli Pengawasan.
Bahkan, pihaknya telah memetakan lokasi atau titik rawan yang memiliki kemungkinan menimbulkan tawuran antar remaja atau gejolak sosial.
"Ada sekitar 35 titik rawan di Kota Surabaya dan sudah kami bagikan kepada 31 kecamatan. Salah satunya ada di Surabaya Utara, di wilayah Kenjeran, Semampir, Bulak Banteng, Krembangan, dan Pabean Cantikan," terang dia.
Pemetaan tersebut, membuat pihaknya tidak boleh lengah saat melakukan Patroli Pengawasan. Karena, kemunculan para remaja yang melakukan aktivitas pada malam hari, dimulai pada pukul 02.00 WIB.
"Sistem pengamanan kita bersayap dan berlapis. Setelah disisir oleh kecamatan dan TNI-Polri, secara bergantian juga akan kami lakukan," kata diam
Meski demikian, petugas Patroli Pengawasan tetap melakukan pendekatan secara humanis untuk memberikan edukasi kepada para remaja. "Namun, juga ada yang kami amankan dan kita panggil orang tuanya untuk membuat surat pernyataan," ujar dia.
Tak hanya itu saja, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk mengadakan kegiatan di sekolah saat bulan Ramadan. Contohnya, Pondok Ramadan atau kegiatan yang menyibukkan pelajar.
"Sehingga pada malam hari, mereka lebih fokus melakukan persiapan untuk kegiatan besok pagi. Jadi meminimalisir para remaja untuk berkegiatan di luar rumah pada malam hari," pungkasnya. ***