Wawan Some Koordinator Komunitas Nol Sampah menjelaskan, penyumbang sampah terbanyak di Kota Surabaya adalah sampah rumah tangga, yakni 70 persen sampah datang ke TPA Benowo setiap harinya. Jika dilihat dari komposisinya, sebanyak 50 persen sampah rumah tangga berasal dari sampah sisa makanan.
Wawan juga menjelaskan, bahwa salah satu metode pengolahan sampah sisa makanan adalah dengan maggot Black Soldier Fly (BSF).
“Melalui pelatihan ini, warga akan paham pengolahannya seperti apa. Minimal ada penyelesaian sampah di tingkat rumah tangga atau di tingkat kampung yang bisa mengurangi sampah sisa makanan masuk ke TPA Benowo,” ucap Wawan.
Baca Juga: Tindak Lanjuti Aduan Warga Terkait Sampah, Armuji Wawali Surabaya Langsung Turun Tangan
Wawan juga menerangkan, pihkanya bersama DLH Kota Surabaya akan terus memberikan pendampingan edukasi pengolahan sampah organik menggunakan maggot. Terutama pada kampung binaan Pemkot Surabaya atau Kampung Zero Waste.
“Bahkan Pemkot Surabaya sudah membagikan 150 rak maggot, dan sudah berjalan hingga saat ini,” imbuh wawan.
Sri Mulyaningsih salah satu Kader Surabaya Hebat mengatakan, bahwa pelatihan pengolahan sampah organik menggunakan maggot, dinilai bermanfaat untuk mengolah sampah secara efisien. Kedepannya, ia berharap bila kegiatan tersebut bisa terus berkelanjutan, agar mampu menambah nilai ekonomi bagi warga di Kelurahan Kandangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak Wali Kota Eri Cahyadi yang telah memberikan pelatihan pengelolaan sampah. Setelah acara ini, Insya Allah kami akan cepat bergerak untuk pengumpulan sampah, yang akan dikelola sebagai budidaya maggot,” ucap Sri Mulyaningsih.***