"Penyebab terjadinya klaster tersebut karena tingginya mobilitas warga Surabaya, lalu menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap prokes, dan munculnya varian Omicron dengan tingkat penularan yang tinggi," ungkap dia.
Baca Juga: Viral, Video Pembongkaran Musholla di Probolinggo, Polisi dan TNI Sampai Turun Tangan
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di Kota Surabaya, pihaknya berupaya mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster (dosis ketiga) untuk masyarakat umum.
Bahkan, pelaksanaan vaksinasi booster di Kota Surabaya sejak 12 Januari 2022 yang sebelumnya menyasar usia 18 tahun ke atas dengan prioritas lansia, telah dilakukan perluasan untuk masyarakat umum.
Untuk itu, vaksinasi booster saat ini dapat diberikan kepada masyarakat dengan interval 3 bulan dari dosis 2 dengan capaian vaksinasi booster Kota Surabaya sampai dengan Rabu 2 Maret 2022, untuk dosis 3 lansia sebanyak 87.626 atau 96,63 persen dari total sasaran lansia siap vaksin dengan interval 3 bulan dari Dosis 2 sebanyak 90.678 orang.
"Capaian dosis 3 Non-Lansia sebanyak 328.163 atau 56,47 persen dari total sasaran Non-Lansia siap vaksin dengan interval 3 bulan dari dosis 2 sebanyak 581.134 orang," pungkas dia. ***