Covid-19 dan Omicron Punya Gejala yang Berbeda Pada Lansia, Jangan Sampai Salah

- 27 Februari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi lansia
Ilustrasi lansia /PEXELS/Kampus Production

ZONA SURABAYA RAYA - Secara umum orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala yang mirip dengan varian sebelumnya. Kehadiran dan keparahan gejala memang bisa dipengaruhi oleh status vaksinasi Covid-19, kondisi kesehatan lain, usia, dan riwayat infeksi sebelumnya.

Sebagai contoh, pada kasus super spreader di Inggris pada 5 Desember lalu. Di mana 16 lansia dari 18 tamu pesta ulang tahun yang kebanyakan berusia 60 sampai 70-an, didapati hanya menderita beberapa gejala ringan. Namun, para lansia ini semuanya sudah divaksinasi dosis lengkap dan bahkan 10 di antaranya sudah mendapatkan vaksin booster.

Kelompok lanjut usia (lansia) saat ini paling rentan terhadap infeksi Covid-19. Pasalnya, paparan virus ini dapat menyebabkan kesakitan parah hingga yang paling fatal adalah kematian.

Baca Juga: OMICRON Lebih Berisiko Menginfeksi 5 Kali Lebih Tinggi dari Varian Lainnya

Oleh karena itu, mengetahui gejala Omicron sangat penting, terutama pada lansia. Ini karena agar bisa lebih cepat ditangani dan mendapat perawatan sehingga peluang kesembuhan bisa lebih besar.

Seperti dilansir dari laman NPR, Minggu 27 Februari 2022, dokter menemukan kasus Omicron dengan gejala yang dialami pasien seperti ketika sakit infeksi saluran pernapasan atas biasa.

"Ini kebanyakan hidung meler, sakit tenggorokan dan hidung tersumbat. Batuk lebih ringan daripada varian sebelumnya, demam juga sedikit lebih jarang," ungkap Dr. John Vanchiere selaku direktur asosiasi dari Emerging Viral Threats LSU Health Shreveport.

Meski demikian, dokter melihat pada kasus Covid-19 lansia ada sedikit perbedaan gejala. "Sedikit pasien, termasuk pasien lansia mengalami gejala yang berhubungan dengan masalah pernapasan bagian bawah, seperti sesak napas," ucapnya.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x