Network
ZONA SURABAYA RAYA – Tentu kita semua mengenal dari Stasiun Wonokromo di kota Surabaya, Mari simak ulasan apakah kita sebagai masyakat Surabaya mengetahui dari sisi lain Stasiun Wonokromo??.
Di balik bangunan Stasiun Wonokromo, sebagaimana ZonaSurabayaRaya.Pikiran –Rakyat.com mengkutip dari Instagram @surabayapunyacerita, 1 November 2021. yuk simak….
Stasiun ini dibuka pada tanggal 14 Mei 1890 dengan nama Wonokromo (Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS). Pada tahun 1911, untuk mempersiapkan trem listrik, memperluas jaringannya.
Pada tahun 1924 memperkenalkan trem listrik panjang lintasnya mencapai 36 km. Dengan ditutupnya trem listrik pada tahun 1968-1969 dan trem uap Surabaya pada tahun 1978, praktis stasiun ini resmi tidak beroperasi.
kemudian Stasiun ini berada di bawah naungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Lebih tepatnya daerah operasi VIII Surabaya.
Stasiun ini ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya berdasarkan SK Walikota No.188.45/504/436.1.2/2013.
Stasiun ini terletak pada ketinggian +7 m dan berada di bagian selatan, Surabaya, dan menjadi gerbang masuknya kereta api dari arah selatan (Malang/Banyuwangi Baru) dan barat daya (Madiun) menuju Surabaya.
Serta mengkutip dari laman resmi heritage.kai.id dimana sisi bangunan terletak stasiun ini, dimana mempunyai 3 lonceng di sekitar ruang Pengaturan Perjalanan Kereta Api (PPKA).
Bunyi dari lonceng paling utara digunakan untuk tanda KA diberangkatkan, dari atau ke stasiun Gubeng, bunyi dari lonceng yang tengah digunakan sebagai tanda KA diberangkatkan dari atau ke stasiun sepanjang, dan bunyi dari lonceng paling selatan digunakan sebagai tanda diberangkatkan dari atau ke stasiun waru.
