UNESA Konsen Lakukan Pencegahan Stroke Bagi Civitas Akademika Bersama Kortex Indonesia

- 22 Oktober 2021, 22:07 WIB
UNESA Konsen Lakukan Pencegahan Stroke Bagi Civitas Akedemika Bersama Kortex Indonesia
UNESA Konsen Lakukan Pencegahan Stroke Bagi Civitas Akedemika Bersama Kortex Indonesia /Zona Surabaya Raya/

Baca Juga: 199 RHU di Surabaya Diizinkan Beroperasi dengan Prokes Ketat

Hybrid Webinar ini dibuka langsung oleh Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. dan dihadiri oleh seluruh citivas akademika Unesa. Kortex Brain Spine, Indonesia Brain Spine Community dan Granostic Center yang merupakan bagian dari Kortex.

Baca Juga: Inovasi Pemkot Surabaya dalam Meningkatkan Kualitas Udara hingga Raih Penghargaan Terbersih se-Asia Tenggara

Kepala Pusat Kajian Ilmu Keolahragaan (PKIK), Mochamad Parmono, memaparkan bahwa berdasarkan data survei aktivitas fisik dan kesehatan Civitas Akademika Unesa tahun 2021 diketahui bahwa 66% dosen memiliki riwayat penyakit hipertensi yang beresiko memicu terjadinya stroke.

"Serta 28% lainnya memiliki riwayat penyakit diabetes. Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga ditengarai menjadi salah satu faktor resiko penyebab terjadinya hal ini," terangnya. Hal ini diperkuat dengan data 51% dosen Unesa tidak melakukan olahraga. Sedangkan 41% lainnya melakukan olahraga 1-2 kali seminggu yang belum memenuhi rekomendasi durasi waktu aktivitas fisik yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO).

Seketaris PKIK, Kunjung Ashadi, S.Pd, M.Fis, AIFO menjelaskan bahwa Civitas akademika Unesa direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara cukup sesuai anjuran WHO. Ide-ide sederhana namun realistis dapat dilakukan untuk memacu aktifitas fisik di lingkungan Unesa.

"Misalnya parkir mobil/motor lebih jauh 1 meter dari biasanya, gunakan tangga untuk naik satu lantai dan gunakan aturan podomoro dengan menyisipkan 5 menit aktivitas fisik setelah melakukan aktivitas bekerja/belajar selama 25 menit," tuturnya.

Baca Juga: Inovasi Pemkot Surabaya dalam Meningkatkan Kualitas Udara hingga Raih Penghargaan Terbersih se-Asia Tenggara

Selanjutnya guna mendorong untuk mau berolahraga maka dapat mengatur alarm waktu olahraga di handphone. Meletakkan pakaian olahraga pada malam hari di depan kamar tidur, serta menemukan alasan yang kuat untuk berolahraga.

"Misalnya agar terlihat gagah, awet muda ataupun terlihat bagus saat memakai setelan baju. Tanpa ada alasan yang kuat untuk berolahraga maka sukar untuk dapat melakukan olahraga sebagai sebuah kebutuhan," ucapnya.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah