Kisah Gedung Setan, Milik Gubernur Belanda, Hingga Jadi Titik Kumpul Keturunan Tionghoa

- 7 Juli 2021, 20:17 WIB
tangkap layar kaca Gedung Setan Kota Surabaya/Instagram/@surabayakabarmetro
tangkap layar kaca Gedung Setan Kota Surabaya/Instagram/@surabayakabarmetro /

ZONA SURABAYA RAYA – Jika kalian biasa lewat di Fly Over Pasar Kembang, Kupang, Banyu Urip mungkin sekilas akan penasaran dengan satu Gedung tua yang masih berdiri kokoh.

Gedung dengan cat warna putih yang semakin usang itu adalah Gedung peninggalan masa kolonial Belanda.

Berlokasi di Jalan Banyu Urip Wetan 1 – A Nomor 107, Gedung tua itu Bernama Gedung Setan. Sayangnya, tak banyak yang mengetahui alasan dibalik nama Gedung Setan itu. 

Hingga saat ini,Gedung Setan dengan dua lantai ini, masih banyak ditinggali oleh banyak puluhan kepala keluarga asli keturunan Tionghoa.

Berdasarkan akun Instagram resmi Surabaya Kabar Metro, @surabayakabarmetro Pemilik pertama gedung ini seorang warga Belanda bernama J.A middelkoop. 

“Pada tahun 1809 J.A. Middelkoop yang misionaris ini membeli area kupang dari Daedlels ketika membangun proyek jalan Anyer (Banten) - Panarukan (Situbondo) dan membangun gedung ini. Setelah J.A. Middelkoop meninggal, gedung ini berpindah tanggan ke pemilik baru dari etnis Tionghoa, Dr. Teng Sioe Hie dan saat ini pemiliknya bernama Teng Kun Gwn atau Gunawan Santoso sekitar 1945,” tulis akun @surabayakabarmetro."

“Setelah itu, ada kerusuhan rasial pada 1948, sehingga tak tau ahli warisnya sampai sekarang, meskipun ada beberapa yang mengaku sebagai ahli waris tapi mereka tak bisa menunjukkan barang bukti sebagai Hak Waris,” sambung akun tersebut.

Sementara itu, Koordinator Forum Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo menerangkan, bahwa Gedung itu sebetulnya adalah rumah pribadi milik Gubernur Jendral Hindia Belanda Jawa Bagian Timur.

“Lebih tepatnya rumah peristirahatan pada tahun 1.700 an. Tapi abad ke 19 sudah tidak dipakai. Lalu mereka meninggal digedung itu kemudian dimakamkan dibelakanngya, yang sekarang menjadi kampung Girilaya,” ujar Kuncar sapaan akrabnya, Rabu, 3 Juli 2021.

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah