Kado HJKS ke-278, Kebun Binatang Surabaya Bakal Hadirkan Taman Komodo

- 31 Mei 2021, 15:18 WIB
Dirut PDTS Kebun Binatang Surabaya Chairul Anwar dan Direktur SDM Pelindo III, Edi Priyanto melihat habitat Komodo di KBS.
Dirut PDTS Kebun Binatang Surabaya Chairul Anwar dan Direktur SDM Pelindo III, Edi Priyanto melihat habitat Komodo di KBS. /Zona Surabaya Raya/Ali Mahfud

Kebun Binatang Surabaya, kata Chairul saat ini sedang menyiapkan konsep taman komodo. Nantinya taman tersebut akan digunakan untuk menampilkan seluruh koleksi komodo yang ada di Kebun Binatang Surabaya. Konsep tersebut diharapkan mampu menjadi nilai tambah Kebun Binatang Surabaya sebagai tujuan wisata bukan hanya sekedar bagi masyarakat Surabaya melainkan juga masyarakat Jawa Timur dan provinsi lainnya

Pada kesempatan sama, Edi Priyanto menyebutkan pemilihan komodo sebagai satwa asuh tak lepas dari aspek geografis yang berkaitan dengan perusahaan. Menurutnya habitat komodo saat ini ada di salah satu area kerja operasional Pelindo III, yakni provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bahkan, Pelindo III mendapat penugasan oleh pemerintah untuk membangun pelabuhan di Labuan Bajo, Manggarai Barat yang dikenal dengan wisata alam komodo.

Baca Juga: Merokok Mudah Diserang COVID-19, Begini Analisis Ahli Kesehatan

“Kita ketahui juga bahwa komodo adalah satwa purba yang dilindungi, maka sudah menjadi kewajiban kita bersama khususnya Pelindo III selaku BUMN untuk ikut melestarikan keberadaan satwa tersebut,” terang Edi dalam keterangannya.

Kolaborasi Pelindo III dan Kebun Binatang Surabaya bukan yang pertama dilakukan. Sebelumnya, Pelindo III terlibat dalam renovasi wahana akuarium yang ada di KBS. Dukungan tersebut dilakukan Pelindo III mengingat KBS memiliki sejarah panjang di Surabaya yang telah beroperasi selama 104 tahun.

“Semoga dukungan Pelindo III untuk menjadi orang tua asuh komodo memberikan manfaat bagi program konservasi satwa yang ada di Kebun Binatang Surabaya khususnya berkaitan dengan operasional seperti penyediaan pakan, monitoring kesehatan, hingga pengembang biakan satwa,” tutur Edy. ***

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah