Hanya karena Ponsel, Bocah SD di Kupang Krajan Surabaya Bersimbah Darah Dihantam Paving

- 28 Mei 2021, 20:52 WIB
Paman korban Fugita Purnama (36), saat mengadu ke Polrestabes Surabaya, Jumat, 28 Mei 2021.
Paman korban Fugita Purnama (36), saat mengadu ke Polrestabes Surabaya, Jumat, 28 Mei 2021. /ZONA SURABAYA RAYA/

ZONA SURABAYA RAYA - Bocah yang masih duduk di sekolah dasar di SD Kupang Krajan V-A Surabaya menjadi korban penganiayaan keji orang terdekatnya. Dia ditemukan bersimbah darah di dalam kamarnya. Ponsel yang biasa dipakainya bermain, hilang diduga dirampas pelaku.

Adalah JM (12) bocah nahas itu. Dia menderita luka parah di bagian kepalanya. Saat ditemukan oleh sang kakek, JM terbaring tak sadarkan diri. Pada saat yang sama, penghuni kos yang baru pindah, mendadak ikut menghilang.

Mengetahui keponakannya menjadi korban penganiayaan, sang paman, Fugita Purnama (36), mengadu ke Polrestabes Surabaya, Jumat, 28 Mei 2021. Saat melapor ke polisi, kata Fugita, keponakannya masih belum sadar.

Baca Juga: Bupati Gresik Gus Yani Berharap Smelter PT Freeport Indonesia tetap Dibangun di JIIPE

Fugita menceritakan, peristiwa penganiayaan terhadap keponakannya itu terjadi pada hari Rabu, 26 Mei 2021 sekitar jam dua siang. Sang kakek yang khawatir tidak bertemu sang cucu, lantas mencarinya.

Pada saat mencari di kamar, JM ditemukan pingsan dengan darah yang merembes dari kepalanya.

"Keponakan saya ketika itu tidak sadarkan diri. Luka di kepalanya cukup parah. Sampai sekarang dia belum juga sadar. Diduga keponakan saya dihantam paving," terang Fugita.

"Ponsel yang biasa keponakan saya pakai juga hilang," tambahnya.

Menurut keluarga, sambung Fugita, pelaku penganiayaan keponakannya adalah penghuni kos berinisial WB,warga Garut, Jawa Barat, yang tinggal bersama istri dan dua anaknya. Mereka mendadak menghilang setelah peristiwa berdarah itu terjadi.

Halaman:

Editor: Gita Puspa Ningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x