ZONA SURABAYA RAYA - Dinas Kesehatan Kota Surabaya bersama BKMP Unair, UNICEF dan Dinkes Kesehatan Provinsi Jatim menggelar kegiatan yang bertajuk Training of Facilitator Implementasi STBM Pilar 2 CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dengan menggunakan RANAS.
RANAS merupakan pendekatan perilaku yang fokus pada:
Risk yakni pemahaman dan kesadaran seseorang akan risiko kesehatan.
Attitude Sikap positif atau negatif seseorang terhadap suatu perilaku.
Baca Juga: Resmi Gabung Persebaya Surabaya, Medsos Ze Valente Diserbu, Komentar Netizen Malah Bikin Ngakak
Norm Tekanan sosial yang dirasakan terhadap suatu perilaku.
Ability Keyakinian seseorang terhadap kemampuannya untuk mempraktikkan sesuatu.
Self-Arrangement Upaya individu untuk dapat merancang dan memantau perubahan diri untuk dapat mengatasi suatu hambatan.
Fasilitator tersebut di ikuti oleh tenaga Sanitasi dan Promkes Puskesmas.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Melahap Bengkel Las di Jl Kalianak Barat Surabaya Dini Hari Tadi
Pertemuan pertama di laksanakan di 10 Pondok Pesantern Kota Surabaya, yang telah dimulai pada Rabu, 4 Januari 2023 kemarin.
Metode yang diterapkan melalui RANAS yakni, fasilitator fokus mengubah pola pikir masyarakat. Berdasarkan modul CTPS volume 4 “Memperkuat CTPS di Indonesia Melalui Intervensi Perubahan Perilaku Berbasis Bukti di Sekolah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan”.
Intervensi CTPS di sekolah dilaksanakan dalam 5 minggu dengan rincian:
- Kegiatan di Minggu pertama memutar video dari Kementerian Pendidikan, memeriksa fasilitas CTPS, mendiskusikan hambatan dan solusi CTPS, serta membuat komitmen dengan kepala sekolah dan guru.
- Minggu kedua menunjukkan video dan menyanyikan lagu CTPS, kompetisi kreatif CTPS, stiker komitmen kegiatan.
- Minggu ketiga bermain WHY Game (tebak alasan),
- Minggu keempat : HOW Game (tebak cara). Minggu kelima: kompetisi kreatif, dan permainan WHEN game (tebak waktu).***